CIAMIS, FOKUSJabar.id: Seorang pegawai keamanan (Scurity) Kantor Pajak Pratama (KPP) Ciamis mengaku diancam dikeluarkan dari pekerjaannya karena mempunyai jenggot panjang. Kepala KPP Ciamis, Aporen Siregar menilai pegawai berjenggot panjang itu terlihat tidak rapi.
Scurity yang bernama Elyas itu mengungkapkan kronologis kejadiannya kepada wartawan pada Minggu (30/6/2019).
Dia bercerita bahwa Kepala KPP Ciamis yang baru, Aporen Siregar mengumpulkan security KPP Ciamis pada Rabu (26/6/2019) sekitar pukul 07.00 WIB. Pada waktu itu Aporen menyuruh scurity berjenggot agar memotong jenggotnya supaya terlihat bersih dan rapi.
Jika tidak menggubris perintahnya, para pegawai dipersilahkan untuk keluar dari pekerjaannya.
“Iya (disuruh mengundurkan diri). Hari ini dibersihkan (jenggot), kalau tidak pintu keluar (pekerjaan) terbuka lebar. Kejadiannya pagi-pagi pukul 07.00 WIB.,” beber Elyas.
Bahkan lanjutnya, Kepala KPP Ciamis mengeluarkan kalimat yang menyinggung pada keyakinan seseorang. Bahwa, kata Elyas, Kepala KPP Ciamis melarang membawa agama ke lingkungan pekerjaan.
“Jangan bawa agama ke sini, kalau mau ibadah di luar saja,” kata Elyas menirukan ucapan Kepala KPP Ciamis.
Elyas tidak menggubris apa yang diperintahkan Kepala KPP Ciamis untuk memotong jenggot. Kemudian dia dipanggil oleh Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum KPP Ciamis, Budi Aditya.
Kasubag Umum KPP Ciamis, katanya, memohon untuk membersihkan jenggot Elyas. Atau dia disuruh memilih jika tidak membersihkan jenggot maka keluar dari pekerjaannya.
“Udah aja, pada saat itu juga, hari Rabu, saya langsung keluar. Namun saya belum mengajukan surat pengeluaran diri,” kata Elyas.
FOKUSJabar.id mengonfirmasi terkait kebenaran kabar tersebut, Senin (1/7/2019). Kepala KPP Pratama Ciamis, Aporen Siregar membantah pernah menyuruh memotong habis jenggot pegawai KPP Ciamis. Bahkan, pihaknya masih menunggu Elyas kembali bekerja.
“Saya tidak menyuruh untuk mencukur jenggot, tapi membersihkannya agar terlihat rapih mengingat karyawan di lingkungan kami adalah pelayanan kepada masyarakat,” kata Aporen.
Bahkan Aporen juga membantah dirinya berbuat sara dengan menyangkutkan agama seperti yang diungkapkan karyawannya itu, justru pihaknya mengaku menghargai agama.
“Kami tidak bawa-bawa agama, agama kita sama dan kita saling menghormati dan menghargai karena itu perintah pimpinan kami,” tegasnya.
Hal sama diungkapkan Kasubag Umum KPP Pratama Ciamis, Budi Aditia yang intinya tidak mengimbau agar jenggot dibersihkan tetapi cukup dengan dirapihkan.
Diakui Budi, pihaknya sampai saat ini mengharapkan Elyas kembali bekerja dan bahkan sudah menghubungi koordinator Scurity agar Elyas kembali bekerja dengan kondisi sudah merapihkan jenggotnya.
(Ibenk/DAR)