BANDUNG, FOKUSJabar.id: Dari total 61 karya mahasiswa yang dipamerkan pada kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang tahun 2019 di Teater Keong, Museum Pendidikan UPI, Jalan Setiabudi Kota Bandung, Kamis – Sabtu (27-29/6/2019), sebanyak 27 diantaranya merupakan proposal dari mahasiswa UPI.
Kegiatan sendiri menjadi saringan atau seleksi akhir untuk maju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang akan digelar di Bali, akhir Agustus 2019.
Rektor UPI, Asep Kadarohman menuturkan, ke-29 proposal yang saat ini berpartisipasi dalam kegiatan Monev PKM 5 Bidang tahun 2019 merupakan hasil seleksi dari sekitar 700 proposal yang masuk. Seleksi sendiri dilakukan berdasarkan syarat administrasi serta tingkat inovasi.
“Dari sisi administrasi, kita lihat apakah memenuhi standar atau tidak. Kalau dilihat dari sisi inovasi, sejauh mana proposal ini memiliki nilai inovasi atau kebaruan dan sesuai dengan kemampuan untuk menyelesaikan atau berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat,” ujar Asep.
Ke-27 proposal karya mahasiswa S1 UPI tersebut, lanjut Asep, diberikan suntikan dana dengan jumlah bervariasi. Mulai dari Rp5 juta sampai Rp 12 juta untuk setiap proposal.
“Dari proposal yang masuk, beberapa diantaranya sudah mampu aplikatif. Artinya, bisa memberikan solusi bagi permasalahan di masyarakat. Salah satunya Gelas Berbicara yang bisa membantu penyandang tunanetra dalam menakar volume air dan itu sudah mulai diproduksi,” terangnya.
Dari sekian banyak proposal tersebut, Asep mengaku jika membutuhkan proses yang panjang dan pemilihan yang benar-benar untuk bisa diproduksi atau bahkan dipatenkan. Selain Gelas Berbicara, beberapa karya mahasiswa UPI pun sudah mampu aplikatif dalam penyelesaian permasalah di masyarakat.
” Tapi yang menjadi titik fokus dari kegiatan PKM ini adalah bagaimana meningkatkan mahasiswa untuk sadar melakukan inovasi baru dalam upaya menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat. Bagaimana mahasiswa S1 ini sadar dan aktif dalam melakukan penelitian atau research sebagai dasar dari pembuatan skripsi,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)