BANDUNG, FOKUSJabar.id: Menghadapi babak kualifikasi PON XX 20-28 Juni 2019 di Pangkal Pinang tim Wushu Jabar terganjal anggaran.
Dana talang Rp100 juta dari KONI Jabar tidak mencukupi kebutuhan tim untuk menghadapi babak kualifikasi PON XX itu.
Ketum Pengprov Wushu Indonesia (WI) Edwin Senjaya mengatakan bahwa persiapan menghadapi babak kualifikasi sudah dilakukan sejak September 2018 meski tanpa dukungan anggaran dari KONI Jabar.
Pihaknya pun mensiasati keterbatasan anggaran dengan cara patungan di antara pengurus hingga mencari sponsor untuk persiapan tim.
“Memang ada dana talangan dari KONI Jabar sebesar Rp100 juta seperti yang dijanjikan Ketua Umum (Ahmad Saefudin), tapi mana cukup untuk membiayai kebutuhan tim menuju babak kualifikasi. Mau tidak mau, kami patungan, ditambah mencari dana lain melalui sponsor. Ini demi nama baik dan prestasi Jabar,” tegas Edwin melalui sambungan telepon, Rabu (12/6/2019).
“Kalau kondisinya seperti ini terus, jangan harap Jabar bisa mempertahankan juara umum PON pada tahun 2020 mendatang. Ini bukan pesimis, tapi segala sesuatu harus ada perhitungannya,” kata Edwin menambahkan.
Kesulitan anggaran yang dihadapi saat ini, lanjutnya, tidak terlepas dari polemik kepemimpinan KONI Jabar. Bahkan penandatanganan (Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara KONI Jabar dengan pihak Pemprov Jabar yang diwakili Dispora Jabar dinilai telat dan berakibat pada lambatnya proses pencairan anggaran.
“Jangan sampai tenaga para atlet terus diperas, tetapi kesejahteraan mereka tidak diperhatikan. Uang memang bukan segalanya, tapi atlet butuh suplemen, nutrisi dan hal lain untuk menunjang prestasi. Kasihan mereka, jangan sampai atlet dikorbankan,” ungkap dia.
Pada PON XX 2020 nanti, tim Wushu Jabar menargetkan bisa mengulang prestasi pada PON XIX/2016 Jabar, yakni meraih 4 medali emas, 2 medali perak dan 6 medali perunggu.
“Untuk menjaga peluang di PON XX, kami pun terus mengasah kemampuan atlet, terutama di katageori sanda atau tarung yang menjadi andalan dengan mengikutkan di beberapa kejuaraan. Dengan waktu kurang dari dua pekan ke depan, kami harap bisa meloloskan atlet sebanyak mungkin ke PON XX dari babak kualifikasi meski dengan dukungan anggaran yang minim,” kata dia.
(Ageng/LIN)