BANDUNG, FOKUSJabar.id: Banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk menunggu waktu berbuka puasa atau Ngabuburit. Seperti yang dilakukan masyarakat olahraga Jabar pada Sabtu-Minggu (25-26/5/2019) yang melakukan kegiatan ngabuburit dengan berolahraga bertajuk ‘Get the Gold to be a star’ di GOR Tri Lomba Juang.
Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin menuturkan, kegiatan ngabuburit ini diinisiasi oleh Pengprov FORKI Jabar. Namun karena dinilai cukup bagus dan harus diketahui semua masyarakat olahraga, pihaknya pun menjadikan kegiatan ini sebagai program KONI Jabar.
” Kita jadikan ini sebagai program KONI Jabar dengan melibatkan atlet dan pelatih dari berbagai cabang olahraga. Tak hanya itu, kegiatan ini pun terbuka bagi masyarakat umum yang akan mengikuti,” ujar Ahmad saat ditemui di sela-sela acara, Minggu (26/5/2019).
Ahmad menuturkan, kegiatan ini menjadi keuntungan tersendiri bagi para atlet dan pelatih maupun masyarakat umum. Tidak hanya tetap menjadikan badan tetap bugar meski menjalani puasa, namin bisa mengetahui kelemahan yang dimiliki di tubuh.
” Sehingga melalui kegiatan ini, para atlet dan pelatih bisa mengetahui kekurangannya dimana sehingga bisa melakukan pembenahan. Ini bisa berguna untk persiapan menghadapj babak kualifikasi,” tegasnya.
Inisiator kegiatan sekaligus Ketua Pengprov FORKI Jabar, Gianto Hartono menuturkan, kegiatan ngabuburit yang digelar dengan melakukan olahraga yang dibimbing para instruktur. Dalam kegiatan tersebut, pihaknya bekerjasama dengan instruktur olahraga asal Singapura, Philip King.
” Ada tiga olahraga yang menunjang kebugaran badan yang dilakukan dan setiap sesi dilakukan selama 30 menit. Tiga jenis olahraga tersebut yakni bootcamp, body combat, dan pilates,” ujar Gianto.
Pada kegiatan pertama yang digelar, sebanyak 70 orang ikut serta. Yang terdiri dari 31 orang atlet dan pelatih cabang olahraga, 14 orang perwakilan perguruan karate anggota FORKI Jabar, dan 25 orang dari masyarakat umum.
” Ini gaya ngabuburit masyarakat olahraga yakni dengan berolahraga. Berpuasa tetap jalan, tapi tidak menandakan kalau olahraga berhenti,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)