Jumat 13 Desember 2024

Akali Pembatasan Medsos oleh Pemerintah, Ini Tiga Bahaya Gunakan VPN

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Imbas aksi 22 Mei, pemerintah memutuskan untuk membatasi penggunaan akses media sosial sejak Rabu (22/5/2019) kemarin. Namun tak sedikit para pengguna internet nekat menggunakan VPN untuk mengakalinya.

Pengamat Keamanan Siber Alfons Tanujaya pun mengingatkan soal bahaya yang mengintai jika pengguna nekat menggunakan VPN secara gratis.

Ia menjelaskan, pengguna internet yang awam akan mengikuti cara yang ditawarkan oleh VPN gratis. Dengan demikian, secara tidak langsung, pengguna juga secara sukarela memberikan data kepada server VPN.

“Kalau tidak diamankan dengan baik, jadi data internet banking, kartu kredit, atau data log in kita, Facebook, Gmail dan media sosial lain, bisa ditapping. kalau tidak dienskripsi itu bahaya. Kalau udah dienskrip tapi ada cara buat ngejebolnya nanti sama kita bisa dicuri,” tuturnya.

Kedua, profile pengguna dapat dibuat. Alfons menjelaskan penjahat siber bisa membuat peta kebiasaan kita dan dimanfaatkan untuk mengarahkan opini si pengguna.

“Seperti yang terjadi di Cambridge Amerika, satu orang kecenderungannya apa, oh ini sedang bimbang, dikasih propaganda, auto muncul hoaks-hoaks segala macem dimana orang akan mudah percaya yang dia anggap bener padahal belum tentu bener. itu yang bisa profilenya yang berbahaya,” lanjutnya.

Kemudian yang ketiga, disusupi malware. Malware adalah sebuah perangkat yang dapat masuk ke perangkat pengguna dengan hanya sekali telpon. Jika sudah tertanam dalam perangkat pengguna, maka malware dapat mengoprasikan perangkat dengan sendirinya.

“Kaya kemarin semua orang takut kalau terima telpon dari WhatsApp. Misscall aja kita ga terima, perangkat kita bisa diambil alih, ditanami malware. Ya sama saja VPN itu tinggal dieject, masuk ke perangkat kita, kalau sudah ada malware di perangkat kita sudah selesai hidup. Virus itu bisa melakukan apapun, mau menyalakan mic, kamera, mencuri data mengenskrip data, itu secara teknis bisa dilakukan,” jelasnya.

Alfosn mengatakan, VPN dalam dunia hacking menjadi salah satu cara termudah untuk mengambil data pengguna.

“Kita tidak tahu dia di Rusia atau dimana yang menyediakan VPN gratis itu. Di dalam dunia hacking, VPN adalah salah satu cara termudah untuk mendapatkan data. Itu di dunia siber crime,” pungkasnya.

(Vetra)

Berita Terbaru

spot_img