CIAMIS, FOKUSJabar.id: Dora Gumilawati (35) warga Lingkung Karang, RT04/30, Kelurahan/Kabupaten Ciamis mengaku kaget suaminya Sapri (42) bersama empat orang kawannya ditangkap petugas Tim Gabungan Polres Garut, Selasa (21/5/2019) sore kemarin.
Sapri dan empat kawannya ditangkap di Jalan Raya Malangvong, Kabupaten Garut. Terlebih, penangkapan tersebut menyebut-nyebut terduga jejaring teroris.
” Kakak saya yang mengabari pertama kali. Lihat berita ada foto suami saya sedang diborgol. Yang paling mengagetkan, disebut terduga teroris,” kata Dora saat ditemui di rumahnya, Selasa (21/5/2019) malam.
Dijelaskan Dora, suaminya bersama empat orang temannya berangkat dari rumahnya sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka hendak pergi ke Jakarta untuk mengikuti aksi yang berkaitan dengan hasil Pilpres.
Pada pukul 16.00 WIB, Dora sempat menerima telepon dari suaminya yang mengabarkan akan balik kanan ke Ciamis karena kondisi perjalanan diperkirakan macet.
” Namun setelah itu tidak ada kabar lagi. Tahu-tahu ada kabar suami saya dan kawan-kawannya distop dan ditangkap polisi,” papar Dora.
Diterangkan, Sapri berangkat bersama Ustadz Badrudin, Ustadz Yahya. Keduanya pengajar di Ponpes Nurussalam Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Adi Hadianto dari Kota Banjar dan adik iparnya Jhoni. Mereka berangkat menggunakan mobil Isuzu MUX nopol Z 1682 WY milik Dora.
Dora mencoba meyakinkan bahwa suaminya tidak mungkin terlibat pada jejaring teroris. Mereka berangkat hanya untuk aksi. Dulu juga kami pernah ikut aksi 212 sekeluarga.
” Dari sini juga gak bawa apa-apa. Cuma bawa kurma sama air mineral untuk berbuka puasa di jalan. Pakaian yang dibawanya pun saya yang kemas,” kata Dora.
Ketua RT setempat, Ismail Suangga juga mengaku terkejut mendapat kabar ada warganya yang ditangkap Polisi di Garut dengan dugaan jejaring teroris.
Menurut Ismail, Sapri kesehariannya tidak memperlihatkan kecurigaan apapun. Bahkan sangat terbuka dan berbaur dengan masyarakat. Kesehariannya, dia berjualan bumbu masak di pasar Ciamis dan pelatih MuatThai.
” Kami tidak melihat kecurigaan apapun. Pas mendengar ditangkap diduga bersama jejaring teroris, ya itu membuat kaget, ” ujar Ismail.
Sebelumnya FOKUSJabar.id mengabarkan, Polres Garut mengamankan lima orang terduga teroris yang akan berangkat ke Jakarta untuk menggelar aksi, Rabu (22/5/2019) besok.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang mencurigakan yang dibawa mereka.
Mereka berhasil ditangkap Satuan Gabungan Polres Garut, Kodim 0611 dan Brimob Polda Jabar. Ke-limanya ditangkap di Jalan Raya Malangbong sekitar pukul 16.30 WIB.
Operasi penangkapan dipimpin langsung Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna. Saat ditangkap kelima terduga ini tidak melakukan perlawanan.
Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, berdasarkan keterangan, mereka akan berangkat menuju Jakarta dari Tasikmalaya untuk aksi tanggal 22 besok.
Di tengah perjalanan sambung Budi, mereka mencoba memutar balik arah setelah mengetahui ada operasi penyekatan di perbatasan Garut – Bandung. Tepatnya, di daerah Nagreg,” ungkap Budi.
(DH/Bam’s)