BANDUNG, FOKUSJabar.id: Nuryadi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI Kota Bandung masa bakti 2019-2023 pada gelaran Musyawarah Olahraga tingkat Kota (Musorkot) XI KONI Kota Bandung di Grand Asrilia Hotel, Jalan Pelajar Pejuang Kota Bandung, Sabtu (18/5/2019) malam.
Nuryadi akan dibantu dua orang formatur. Yakni, Iwan Darmawah dari FPTI Kota Bandung dan Yoko Anggakusumah dari Askot PSSI Kota Bandung.
Sebelumnya, beredar kabar terdapat dua Bakal Calon Ketua Umum KONI Kota Bandung 2019-2023 (Nuryadi dan Erry Sudradjat). Namun pada saat pelaksanaannya, Erry, Sekretaris Umum KONI Kota Bandung mundur dari pencalonan.
Dengan satu calon, peserta Musorkot yang terdiri dari Cabang Olahraga (Cabor) dan badan fungsional sepakat memilih mantan Wakil Ketua II Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Kota Bandung 2014-2019.
Nuryadi bertekad membawa Kota Bandung semakin berprestasi di bidang olahraga di level Jabar, nasional hingga internasional.
” Kita bersyukur dalam Musorkot ini, semua peserta telah mampu menunjukkan sebuah sikap demokrasi yang luar biasa. Semua saling menghormati dan menghargai untuk tujuan serta visi yang sama. Yakni, prestasi atlet Kota Bandung pada level nasional dan internasional,” ujar Nuryadi.
Nuryadi menambahkan, dirinya tidak bisa berkerja sendiri tanpa ada dukungan dan bantuan dari berbagai pihak terkait. Mulai dari pemerintah Kota Bandung serta Cabor.
” Ini bukan masalah menang atau kalah, tapi proses untuk ngahiji menuju Kota Bandung yang unggul. Jadi saya tidak bisa bekerja sendiri tanpa adanya bantuan maupun dukungan dari berbagai pihak,” terangnya.
Untuk kepengurusan KONI Kota Bandung masa bakti 2019-2023, Nuryadi mengaku akan berupaya memilih orang terbaik untuk masuk dalam kepengurusan dibantu dua orang anggota formatur.
Pihaknya pun mengaku akan secepatnya membentuk kepengurusan KONI Kota Bandung 2019-2023 karena harus segera mendukung para atlet yang sedang bersiap menghadapi PON XX tahun 2020 mendatang.
” Untuk kepengurusan sendiri, akan ada tenaga baru sehingga bisa menghadirkan energi, semangat dan inovasi baru. Kita akan coba rangkul dari berbagai elemen dan Cabor tetap menjadi yang utama disamping akan dibantu beberapa orang profesional sesuai dengan kapasitasnya. Kalau soal porsentase muka baru di kepengurusan, kita harus bicara dengan formatur karena tidak bisa putuskan sendiri,” tegasnya.
(ageng/bam’s)