BANDUNG, FOKUSJabar.id: Hasil dari pelaksanaan Seleksi Daerah (Selekda) Tim Panahan Jabar yang berakhir Minggu (3/3/2019) kemarin di lapangan sofbol/baseball SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, akan disiapkan untuk menghadapi babak kualifikasi PON XX di Jakarta pada bulan Oktober 2019.
Selekda sendiri menjadi satu-satunya cara yang digunakan Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Panahan Seluruh Indonesia (Perpani) Jabar dalam menentukan komposisi atlet untuk tim Panahan Jabar.
Ketua Umum Pengprov Perpani Jabar, H M Yusuf menuturkan, pelaksanaan seleksi menjadi parameter utama dalam penentuan atlet yang akan membela Jabar di ajang babak kualifikasi dan PON XX tahun 2020 di Papua. Melalui selekda, pihaknya bisa melihat potensi yang dimiliki atlet.
” Selekda diikuti oleh 57 atlet hasil Porda XIII, atlet eks PON XIX, dan atlet hasil pemantauan tim kita. Kita terapkan sesuai prosedur, kalau tidak ikut selekda bagaimana kita melihat potensi atlet. Maka ajang ini harus benar-benar dimanfaatkan secara maksimal para atlet,” ujar Yusuf.
Dari hasil Selekda, Yusuf mengakui jika potensi atlet Jabar pun mulai terlihat. Bahkan atlet-atlet muda mulai terlihat muncul menandakan proses regenrasi atlet dan pembinaan yang dilakukan daerah-daerah mulai terlihat.
” Dengan potensi ini, semoga Jabar masih bisa mempertahankan prestasi di PON XIX dengan raihan 4 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu atau bahkan bisa bertambah di PON XX tahun 2020 di Papua. Kita tinggal butuh latihan yang lebih intensif dan lebih terprogram dalam sebuat pemusatan latihan. Bukan hanya saat seleksi saja,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya berharap pelaksanaan pelatda dengan konsep pemusatan latihan pun harus secepatnya. Pasalnya, menuju waktu babak kualifikasi di bulan November 2019 akan terasa cepat karena terpotong pelaksanaan Pemilu 2019 serta bulan puasa.
” Apalagi kita akan dihadapkan dengan cuaca yang panas di lokasi pertandingan nanti di Papua. Selain itu, dengan ancaman wabah malaria di Papua. Itu faktor non-teknis yang bisa menjadi kendala pencapaian prestasi,” tambahnya.
Untuk pelaksanaan pelatda sendiri, Yusuf mengaku akan menggelar secara terpusat di satu lokasi yang akan disesuaikan dengan kondisi cuaca di Papua. Namun semua program yang sudah disiapkan tersebut akan sangat tergantung dengan dukungan anggaran yang nanti diberikan KONI Jabar
” Kita juga prihatin di tahun 2014 lalu, selama pelaksanaan pelatda sekitar dua tahun itu kita mendapatkan biaya yang bisa dibilang ‘seadanya’ dari KONI Jabar. Saya secara pribadi yang saat ini menjabat sebagai manajer bersama teman-teman, secara gotong royong menanggulangi kekurangan-kekurangan untuk kebutuhan atlet. Panahan ini olahraga terukur dan kami sudah punya data prestasi setiap atlet, jadi semuanya tergantung KONI Jabar,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)