TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Pengurus Pimpinan Daerah (PD) Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI) Kota Tasikmalaya 2019-2024 usai dilantik di Gedung Pendopo, Rabu (13/2/2019) kemarin.
Pembina dan Pengawas GNPK-RI Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Anton Charliyan (Abah Anton) menyebut, GNPK-RI hadir untuk memberikan kontrol dan pengawasan terhadap pejabat sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
“ GNPK hadir untuk menekan mental pejabat agar tidak serakah dan tidak korupsi. Dengan begitu, tercipta pemerintahan yang bersih serta bebas dari KKN,” kata Abah Anton yang juga Calon Legislatif (Caleg) DPR RI No1 Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar XI, Kamis (14/2/2019).
Melalui organisasi GNPK-RI sambung Anton, masyarakat yang peduli terhadap pemberantasan korupsi bisa bergerak untuk mengawal dan mengawasi pemerintah jika terjadi penyelewengan. Baik penyalahgunaan kebijakan, kewenangan, kekuasaan maupun penyalahgunaan keuangan.
Untuk itu, kinerja GNPK-RI sebagai wadah pergerakan nasional dalam mencegah tindak pidana korupsi harus betul-betul eksis dan menunjukan mampu mencegahnya. Dengan begitu, menumbuhkan kesadaran penyelenggara Negara maupun masyarakat tentang arti penting korupsi sehingga terciptalah lingkungan yang bersih dari korupsi.
“ Jawa Barat itu sendiri termasuk salah satu daerah yang jadi sorotan nasional karena penduduknya terbesar dan masuk ranking 3 terkorup di Indonesia. ,” ujar mantan Kapolda Jabar ini.
Disinggung terkait raihan suara Pasangan Calon (Paslon) Presiden-Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini menargetkan kemenangan 60 persen dengan cara kampanye yang elegan, bersih, idak banyak hoax dan fitnah serta lebih mengedepankan prestasi kerja.
“ Dengan kampanye mengedepankan prestasi kerja Pak Jokowi, saya optimis pasangan 01 menang 60 persen di wilayah Jawa Barat,” pungkas Ketua Dewan Pembina sekaligus penggagas #J2P (Jokowi Dua Periode).
(Bam’s)