CIMAHI, FOKUSJabar.id : Besaran dana bantuan Partai Politik (Parpol) di Kota Cimahi tergolong besar dibandingkan di tingkat pusat. Jumlahnya mencapai Rp3 ribu per suara. Beda tiga kali lipat (Rp 1 ribu per suara).
Meski sudah terbilang besar, namun besaran dana itu belum membuat Parpol yang berbasis di Kota Cimahi puas. Besaran itu dinilai masih minim jika dikalkulasikan dengan kebutuhan operasional partai saat ini.
Sekretaris DPD tingkat II Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Cimahi, Abdul Mahfuri mengatakan, kebutuhan Parpol saat ini sangat banyak. Selain operasional juga membutuhkan biaya untuk pendidikan politik serta kegiatan-kegiatan partai.
” Masih sangat kurang. Yang kita terima memang belum bisa membantu kegiatan Parpol secara maksimal. Tapi segitu juga sudah lumayan,” kata Mahfuri melalui sambungan telpon, Jumat (11/1/2019).
Menurut Mahfuri, agar bisa menutupi semua kebutuhan, idealnya dana bantuan yang didapatkan sebesar Rp5 ribu per suara.
“Sekarang kita kan baru Rp3.800 per suara atau berapa saya agak lupa. Pokoknya di atas Rp3000. Kalau pusat memang Rp1 ribu per suara karena suaranya jutaan,” tuturnya.
Dia mengaku, dana yang diterima sudah cukup membantu untuk kegiatan Parpol. Meski memang dalam setiap tahun, pihaknya harus menutupi biaya operasional partai. Dalam setahun, kata Mahfuri, Golkar Kota Cimahi sedikitnya harus mengeluarkan Rp300 juta.
” Kami mendapat Rp100 juta lebih. Tapi biaya per tahun kita habis sekitar Rp300 juta. Untuk menutupinya, ya dari sumbangan kader dan dari para anggota dewan,” bebernya.
Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Edi Kanedi menyarankan jumlahnya lebih besar untuk bantuan Parpol. Yakni, Rp8 ribu per suara. Pasalnya, besaran angka dana bantuan Parpol yang diterima saat ini sudah tidak layak. Apalagi evaluasi yang dilakukan dalam waktu lima tahun sekali.
” Kita butuh bantuan yang wajar dan berimbang dengan biaya kebutuhan sekarang. Idealnya Rp8 ribu per suara. Tapi itu masih lentur, bisa naik dan bisa turun,” singkat dia.
Terpisah, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Cimahi, Totong Solehudin mengungkapkan, dalam setahun dana yang dikuras dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi mencapai Rp1 milyar.
Anggaran itu dibagi untuk 10 Parpol peserta Pemilu 2014. Besaran yang diterima pun berbeda, tergantung raihan suara yang didapat.
” Yang paling besar di atas Rp 100 juta itu ada 4 (empat) Parpol, sisanya di bawah Rp 100 juta,” terang Totong.
(Achmad Nugraha/Bam’s)