BANDUNG, FOKUSJabar.id : Untuk kali pertama dilakukan, para penyuluh agama dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat akan menggelar kegiatan Porseni Penyuluh Agama Provinsi Jawa Barat. Mengangkat tema ‘Dengan Porseni Kita Tingkatkan Sportivitas, Kreativitas dan Integritas Diantara Penyuluh’, kegiatan akan digelar pada Sabtu (8/12/2018) di SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung.
Humas Porseni Jabar, HM Hady menuturkan, Porseni Penyuluh Agama Provinsi Jawa Barat ini merupakan kegiatan yang pertama dilakukan di Indonesia. Sebanyak 1500 orang penyuluh agama dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat akan bersaing di berbagai cabang olahraga yang dipertandingkan di porseni. Diantaranya volly ball dan catur.
“Untuk kegiatan seni, yang akan dipertandingkan yaitu Seni Suara dimana peserta harus menyanyikan lagu wajib Mars Penyuluh dan lagu pilihan berupa lagu daerah Jawa Barat yaitu lagu Putri Bandung atau lagu Es Lilin,” ujar Hady saat ditemui di kawasan Arcamanik Kota Bandung, Kamis (6/12/2018).
Selain mengundang penyuluh agama se-Jawa Barat, Porseni yang pertama ini pun mengundang simpatisan dari beberapa komunitas. Mulai dari majelis taklim se-Kota Bandung, kepala KUA se-Kota Bandung, kepala diniyah takmiliyah se-Kota Bandung, kepala madrasah MIN, MTs, dan MA se-Kota Bandung, para camat se-Kota Bandung, SKPD se-Kota Bandung, serta SKPD Provinsi Jawa Barat.
Pada puncak acara Porseni Penyuluh Agama Provinsi Jawa Barat akan digelar acara hiburan dengan menampilkan bakat para komunitas penyuluh dan majelis taklim. Rencananya, acara puncak akan dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Rozanul Ulum.
“Selain membangun dan memperkuat ikatan silaturahim diantara sesama penyuluh agama di wilayah Jawa Barat, kegiatan Porseni ini pun bertujuan memberikan apresiasi kepada para penyuluh yang berprestasi di bidang seni dan olahraga sebagai tambahan motivasi dalam menjalankan tupoksi sebagai penyuluh. Porseni sendiri akan memperebutkan trofi Juara Umum dari Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat,” paparnya.
Keberadaan Penyuluh Agama Islam saat ini, lanjutnya, semakin menunjukkan makna yang penting dan strategis dalam memberikan sumbangan pikiran dan gagasan bagi Kementerian Agama dan masyarakat secara umum. Dalam konteks tantangan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan dewasa ini, Penyuluh Agama Islam memiliki ‘mandat konstitusional’ untuk membentuk karakter bangsa dalam pengembangan moral dan spiritual masyarakat.
“Penyuluh Agama Islam itu sebagai leading sector Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama yang memiliki tugas dan kewajiban cukup berat, luas, dengan permasalahan yang semakin kompleks. Di sela-sela tugasnya yang cukup berat, maka perlu dipikirkan sarana atau media sebagai ajang interaksi bagi penyuluh untuk menyalurkan kompentensi bakat di bidang yang lain. Misalnya seni dan olah raga,” tegasnya.
(ageng)