YAMAN, FOKUSJabar.id: Sedikitnya 85 ribu anak-anak di bawah usia 5 tahun meninggal akibat kelaparan atau penyakit sejak perang melanda Yaman pada tahun 2015 silam.
Organisasi kemanusiaan Save the Children menyampaikan angka tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Untuk setiap anak yang tewas akibat bom dan peluru, banyak anak mati kelaparan dan itu sepenuhnya bisa dicegah,” kata Tamer Kirolos, direktur Save the Children’s negara Yaman seperti dikutip kantor berita AFP, Kamis (22/11/2018).
Sebelumnya, PBB telah mengingatkan bahwa hingga 14 juta warga diambang kelaparan di Yaman, yang tengah dilanda peperangan antara pasukan Yaman yang dibantu Arab Saudi dengan para pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran.
“Anak-anak yang meninggal dengan cara ini sangat menderita karena fungsi organ-organ vital mereka menurun dan akhirnya berhenti,” ujar Yamer.
Melansir Detik, Pelabuhan Hodeida yang merupakan titik masuk sekitar 80 persen impor pangan dan bantuan ke Yaman, sejak tahun lalu telah berada di bawah blokade koalisi Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman dalam memerangi pemberontak Houthi. Langkah ini sangat memperlambat pengiriman barang-barang bantuan.
Belum lagi dilaporkan bahwa serangan-serangan udara meningkat drastis di kota Hodeida yang menjadi medan tempur.
Konflik berkepanjangan di Yaman tersebut dilaporkan telah menewaskan sekitar 10 ribu orang. Lebih dari 22 juta orang penduduk Yaman saat ini bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
(Agung)