TASIKMALAYA, FOKUSJabar.id : Ulama jangan hanya terjebak dalam pemilihan Ketua dan pengurus yang dianggap memberikan keuntungan kelompok. Namun yang paling utama adalah melakukan evaluasi kerja yang telah dicapai lima tahun ke belakang dan merencanakan program kerja untuk lima tahun ke depan.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, di Gedung MUI Kota Tasikmalaya, Jalan Letnan Mashudi Km 3 Kelurahan Kersanegara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Sabtu (27/10/2018).
Budiman menambahkan, MUI merupakan wadahnya para ulama, wadah para Cendekiawan Islam dalam mengurus, membina umat serta menetapkan fatwa.
Saat ini permasalahan umat semakin banyak dan kompleks. Maka peran ulama benar-benar diharapkan bisa memberikan kesejukan dalam setiap menyelesaikan permasalahan yang dihadapi uma.t.
” Peran Ulama dalam pembinaan umat dalam menghadapi era globalisasi saat ini sangat diperlukan. Serangan media-media sosial, munculnya dengan muda aliran-aliran sesat, ini semua menjadi tantangan sehingga pembinaan ulama di tingkat bawah harus ditingkatkan seperti memberikan fatwa-fatwa yang menjadi sepakat bersama sehingga umat tidak gampang terprovokasi,” paparnya.
PR Ulama harus diselesaikan bersama seluruh Ulama, sehingga kebersamaan ormas-ormas islam, Ulama, Umaroh harus terus diperkuat untuk menyikapi permasalahan yang terjadi.
” Harus tabayyun dalam menghadapi masalah. Ulama harus mengayomi umat, jangan meninggalkan umat karena Ulama merupakan benteng akidah masyarakat,” pungkasnya.
(Seda/Bam’s)
