Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cimahi Meity Mustika mengatakan gelaran BIAF keenam kalinya ini secara umum hampir sama.
Namun tahun ini benar- benar harus terjadi MoU antara investor sama pelaku usaha.
“Narasumber yang hadirnya pun berbeda. Tahun ini hanya ada empat narasumber asing yang dihadirkan,” kata Meity di Pemkot Cimahi, Jalan Rd Hardjakusumah, Rabu (25/10/2018).
Dia menuturkan, Festival BIAF 2018 memberikan porsi lebih kepada pelaku animasi lokal untuk menjadi narasumber.
“Tahun ini narsumber lebih ke dalam negeri. Ada 15 narasumber lokal. Dari luar hanya empat, dari Malaysia, Singapura, Prancis dan New Zeland,” kata dia.
Selain pelaku animasi lokal, pihak pelaksana pun sudah menyiapkan 70 tentant untuk para pelaku usaha lokal Kota Cimahi.
Meity menegaskan, BIAF merupakan ikon Kota Cimahi. Untuk itu, agenda tahunan ini harus berjalan sesuai yang direncanakan dan pada praktiknya akan melibatkan sejumlah pihak, terutama komunitas animasi telah mengharumkan nama kota.
Terlebih, kata dia, Kota Cimahi sudah dikenal sebagai salah satu kota animasi. Pihaknya berharap semakin majunya usaha animasi, salah satunya lewat BIAF dan bisa menular juga terhadap industri lainnya.
“Branding Kota Cimahi ini sebagai kota animasi. Kita memajukan animasi, diharapkan animasi maju, yang lain bisa ikut maju,” tegas dia.
Untuk diketahui, BIAF akan diselenggarakan pada 26-28 Oktober mendatang di Gedung Technopark Cimahi, Jalan Raya Baros, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Puncaknya diselenggarakan bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2018, karena mayoritas pegiat usaha animasi adalah anak muda.
(Achmad Nugraha/LIN)