BANDUNG, FOKUSJabar.id : Selain menyiapkan sisi teknis, KONI Kabupaten Bandung Barat (KBB) pun menyiapkan langkah antisipasi non teknis menghadapi Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jabar di Kabupaten Bogor, 6-15 Oktober 2018.
Hal tersebut disiapkan sebagai upaya untuk mencapai target menembus peringkat 4 besar.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI KBB, Cecep Ahmad menuturkan, permasalahan non teknis kerap terjadi pada setiap penyelenggaraan multieven olahraga sekelas Porda. Bahkan, pihaknya memprediksi persoalan non teknis pada gelaran Porda XIII Jabar di Kabupaten Bogor akan banyak terjadi dibanding gelaran Porda sebelumnya.
” Dugaan kami didasari pada persiapan Porda XIII Jabar di Kabupaten Bogor yang kurang baik. Salah satunya, faktor non teknis yakni terkait mutasi atlet yang dilakukan beberapa daerah yang salah satunya dilakukan tuan rumah Kabupaten Bogor,” ujar Cecep saat ditemui di area komplek Pemkab Bandung Barat, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Senin (1/10/2018).
Berdasarkan catatan, setidaknya masih ada sekitar 20 sampai 40 atlet dari luar Provinsi Jabar yang belum tuntas proses mutasinya ke Kabupaten Bogor. Selain itu, mutasi atlet yang dilakukan beberapa daerah pun masih menyisakan masalah.
“Sebenarnya bagi tidak terlalu menjadi persoalan jika atlet-atlet mutasi itu siap untuk membela Jabar di PON XX jika mereka terpanggil. Jadi tidak hanya bermain untuk ajang Porda saja, tapi bisa membela Jabar di PON,” terangnya.
Selain itu, faktor non teknis lain yang diwaspadai pihaknya yakni terkait jadwal pertandingan yang berubah-ubah. Pasalnya, setelah ditetapkan pada manager meeting, terdapat beberapa jadwal pertandingan yang justru berubah pada saat pelaksanaan technical meeting.
“Ini kan aneh, sudah ditetapkan tapi berubah lagi. Ini membuat kami dari kontingen daerah kebingungan dengan jadwal tersebut. Termasuk kita pun mengantisipasi faktor non teknis dari pengadil atau wasit di lapangan nanti,” tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya pun sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi dalam menangani kemungkinan terjadinya faktor non teknis tersebut. Diantaranya menyiapkan tim intelejen yang dibagi di lima wilayah.
Tim intelejen tersebut akan ditempatkan di wilayah Bogor Raya, Bandung Raya, area Puncak, Cipule dan Pangandaran, serta di posko utama Wisma Kinasih. Kelima tim intelejen akan memantau setiap pertandingan cabang olahraga yang dijalani atlet KBB di wilayah tersebut.
“Minimal, atlet kita tidak dicurangi saat berlaga. Selain itu, kita pun siapkan tim monitoring evaluasi atau monev untuk menindaklanjuti serta mengevaluasi setiap pertandingan dan atau masalah non teknis maupun teknis yang terjadi di lapangan. Semoga dengan langkah yang kita siapkan, target mempertahankan peringkat 4 besar atau menembus posisi 3 besar di Porda XIII nanti bisa tercapai,” tegasnya.
Seperti diketahui, kontingen KBB untuk Porda XIII Jabar tahun 2018 yang berjumlah 1.050 orang, secara resmi sudah dilapas Bupati Bandung Barat, Aa Umbara dan Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan pada Minggu (30/9/2018) kemarin. Pada Porda XIII Jabar tahun 2018 sendiri, KBB mengikuti sebanyak 49 cabang olahraga dari total 53 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan target minimal mempertahankan peringkat 4 besar.
Kontingen besar KBB sendiri akan mulai berangkat secara bergelombang ke Kabupaten Bogor mulai tanggal 3 Oktober sampai 6 Oktober 2018. Posko utama kontingen KBB sendiri berada di Wisma Kinasih, Jalan Raya Bogor-Depok dengan beberapa posko bantuan diantaranya di Wisma Donkris di Puncak dan Wisma Dishub di Semplak.
(ageng/bam’s)