BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kelompok pendukung kaum ibu-ibu (emak-emak) yang bergerak untuk memenangkan pasangan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto – Sandiaga Uno dinilai tidak akan efektif meraup suara.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo – Ma’ruf Amin, Dedi Mulyadi mengatakan bahwa kelompok yang di sebut emak-emak itu hanya simbol semata. Menurut dia, kelompok itu tidak memiliki jaringan dalam kampanye.
“Simbolisasi relawan lebih kepada kepentingan brand saja. Dalam tingkat penyasaran dan jaringannya terbatas. Itu pandangan saya,” kata Dedi di Bandung Jumat (28/9/2018).
Baginya, yang terpenting adalah penyusunan kader teritorial yang memiliki keragaman profesi latar belakang di setiap TPS. Ada pemuda, kelompok ibu, dan bapak-bapak.
Kendati begitu, Dedi enggan berkomentar lebih jauh dengan langkah kubu Prabowo dalam membentuk relawan khusus beranggotakan ibu-ibu. Namun dirinya tidak akan melakukan langkah serupa dalam meraih suara untuk Jokowi.
“Saya lebih sudak menyebut ibu-ibu dari pada emak-emak. Tapi itukan urusan orang lain,” kata dia.
Sementara itu, Pengamat Politik dari UPI Karim Suryadi menilai, istilah emak-emak adalah diksi yang baru diciptakan sebagai simbol. Namun, kata dia, pengaruhnya dalam mendongkrak suara tidak ada yang menjamin.
“Jangankan emak-emak, sebuah diksi yang baru digunakan, diksi keluarga Abdurahman Wahid pun efek elektoralnya tidak bisa dipastikan,” kata Karim.
Dengan kata lain, setiap kelompok Capres boleh saja mengidentidikasi sebagai orang yang dekat dengan Gusdur, emak-emak atau bahkan milenial, tetapi semua itu tidak menjamin kepada siapa kelompok mendokrak suara. Sebab ada kesenjangan antara apa yang diinginkan kandidat dengan yang diinginkan kelompok yang diidentifikasi.
“Karena ketika mereka (kelompok yang diidentifikasi) membuat keputusan, bukan hanya image yang terbangun oleh kategori itu, tapi lebih kepada siapa mereka menaruh kepercayaan. Jadi, itu terhenti pada keyakinan personal,” jelas dia.
Untuk diketahui, pendukung Prabowo-Sandiaga Uno resmi deklarasikan Relawan Binangkit Jabar (isinya kalangan ibu-ibu) di Taman Budaya Jabar, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Kamis (27/9).
Istri dari Sandiaga Uno, Nur Asia yang didapuk menjadi ketua pembina mengajak semua anggota yang didominasi ibu-ibu itu untuk berkampanye dengan cara yang baik.
(LIN)