BANDUNG, FOKUSJabar.id : Oded M. Danial dan Yana Mulyana resmi menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Bandung usai dilantik Gubernur Jabar, M. Ridwan Kamil di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Kamis (20/9/2018).
Pasangan OYa bertekad membawa Kota Bandung lebih unggul dalam berbagai bidang, nyaman dihuni, sejahtera warganya dan menjunjung nilai agamis.
Untuk merealisasikan visi tersebut, Oded dan Yana akan memulainya dengan program ‘Bandung Beresih’ yang mencakup berbagai aspek. Mulai dari lingkungan, infrastruktur, birokrasi, jaminan sosial, kerja sama dan terutama Sumber Daya Manusia (SDM).
“Beberesih Bandung tidak terlepas dari keterlibatan Mang Oded terhadap isu lingkungan. Salah satunya, saat bencana longsor di TPA Leuwigajah terjadi pada 13 tahun lalu. Saat itu, Mang Oded ikut mencari alternatif TPA pengganti Leuwigajah,” ujar Wali Kota Bandung, Mang Oded saat ditemui usai dilantik di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Kamis (20/7/2018).
Salah satu wujud nyata program penanggulangan sampah di Kota Bandung, Mang Oded akan mengoptimalkan program KangPisMan (Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan Sampah). Program ini ditujukan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat Kota Bandung dan diharapkan jadi jawaban persoalan-persoalan persampahan yang menyentuh hingga faktor-faktor yang sifatnya mendasar.
“Kesadaran untuk menanggulangi persoalan sampah harus dari hal-hal mendasar, harus kita tumbuhkan secara terus menerus, konsisten, konsekuen dan masif. Kesadaran ini yang dapat melahirkan perilaku baru kita terhadap sampah,” terangnya.
Gerakan KangPisMan diawali dengan kesadaran warga untuk menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan (Kurangi sampah). Setelah itu, warga kota Bandung memiliki kesadaran untuk memisah sampahnya ketika membuang sampah (Pisahkan sampah). Warga diharapkan bisa memisahkan sampah dalam beberapa jenis misalnya sampah organik, sampah kertas dan plastik, dan sampah residu.
“Terakhir, memanfaatkan sampah yang masih bisa didaurulang seperti sampah sisa makanan, daun dan ranting yang dapat diolah dengan biodigester, bata terawang, biopori, takakura, pipa komposter dan sejenisnya. Sampah kertas dan plastik dapat disalurkan melalui bank sampah induk yang direncanakan dibuat 1 unit per kecamatan, ataupun melalui program sedekah sampah. Sampah lainnya akan diangkut Pemerintah Kota melalui PD Kebersihan menuju TPA,” paparnya.
Gerakan KangPisMan sendiri, lanjut Mang Oded, bukan yang pertama dilakukan. Sebelumnya, para aktivis lingkungan mengenalnya dengan gerakan 3R atau Reduce, Reuse & Recycle. Bahkan sejumlah kawasan di Kota Bandung telah berstatus kawasan bebas sampah yang pada prinsipnya menerapkan praktek KangPisMan.
“Untuk itu, mari kita bersama-sama mewujudkan program KangPisMan ini. Seluruh masyarakat, tokoh-tokoh agama, pengurus tempat ibadah, RT, RW, kantor-kantor/gedung pemerintah dan swasta, komunitas, ormas untuk turut serta mendalami kepedulian bersama. Mari sukseskan dengan bergabung menjadi Balad Kang Pisman sehingga Bandung Beresih dapat kita wujudkan,” tegasnya.
(ageng/bam’s)