GARUT, FOKUSJabar.id : Minim perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) yang tak kunjung menerbitkan SK penugasan dan buntut dari pelecehan yang dilakukan Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Djajat Darajat, para guru honorer di Kabupaten Garut melakukan aksi mogok mengajar.
Informasi yang terhimpun FOKUSJabar, aksi tersebut masif dilakukan di 42 Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Garut. Akibatnya, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu.
Tak hanya dilakukan oleh guru honorer SD dan SMP, aksi mogok mengajar pun dilakukan tenaga pengajar honorer SMA.
” Kami akan terus mogok mengajar hingga SK penugasan diterbitkan Bupati Garut. Terlebih, pernyataan Plt Kadisdik yang telah melecehkan profesi guru honorer,” tegas salah satu guru honorer asal Kecamatan Balubur Limbangan, Asep Mulyatin, Sabtu (15/09/2018).
Menurut Asep, Asep, aksi mogok mengajar sudah dua hari menyusul pernyataan Plt Kadisdik.
” Hari ini, sedikitnya 700 guru honorer melakukan aksi mogok mengajar,” tambahnya.
Ketua DPP Fagar Garut, Cecep Kurniadi membenarkan, aksi mogok mengajar terjadi hampir di seluruh Kecamatan.
” Ya, benar aksi demo guru honorer terus terjadi di 42 Kecamatan. Mereka mengancam akan terus melakukan aksi mogok mengajar hingga tuntutan mereka dipenuhi Pemda,” ucap Cecep.
Puncak aksi mogok mengajar lanjut dia, Senin (17/09/2018). Seluruh guru honorer akan turun ke jalan mengepung Pemda.
“Jihad guru akan puncaknya hari Senin. Diperkirakan 10 ribu guru akan aksi mengepung kantor Pemda Garut,” pungkasnya.
(Andian/Bam’s)