BANDUNG, FOKUSJabar.id : Rabu (5/9/2018) besok, akan menjadi momen yang penting bagi seorang Ridwan Kamil dan warga Jawa Barat. Pasalnya, orang nomor satu di Kota Bandung tersebut akan dilantik secara resmi sebagai Gubernur Jabar di Istana Merdeka, Jakarta, oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Perjalanan karir seorang Ridwan Kamil di dunia politik pun terbilang mentereng. Meski datang sebagai ‘orang baru’ di dunia politik di Kota Bandung dan Jabar, namun sosok seorang Ridwan Kamil mampu menyedot perhatian warga Kota Bandung maupun Jawa Barat.
Pria berkacamata kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 tersebut, sebelumnya berprofesi sebagai seorang arsitek merangkap dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pada tahun 2013, putra pasangan Atje Misbach Muhjiddin dan Tjutju Sukaesih ini dicalonkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra sebagai wali kota Bandung bersama Oded Muhammad Danial sebagai wali kota Bandung pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2013.
Berdasar rapat pleno KPU Kota Bandung pada 28 Juni 2013, pasangan ini unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan raihan 45,24 persen. Setelah bekerja selama lima tahun memimpin Kota Bandung, pria yang akrab disapa Emil ini pun diusung PPP, PKB, Nasdem dan Hanura untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum.
Pasangan yang mengangkat jargon Rindu ini pun berhasil memenangkan Pilgub Jabar 2018 dengan raihan 7.226.254 suara atau 32,88 persen. Pasangan ini mengalahkan pasangan calon Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang meraih 6.317.465 suara (28,74 persen), disusul pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan raihan suara sah 5.663.198 (25,77 persen).
“Terus terang, saya gak pernah punya cita-cita untuk menjadi wali kota maupun gubernur. Itu belokan sejarah di tahun 2013,” ujar Emil saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Selasa (4/9/2018).
Meski demikian, Emil mengaku jika dirinya selalu berupaya memberikan yang terbaik saat dimana pun ditempatkan. Bahkan saat menjadi arsitek pun, dirinya kerap mendapat berbagai penghargaan.
“Saat pindah ke profesi baru sebagai wali kota di tahun 2013, saya belajar di tahun pertama. Lalu ngebut di tahun ketiga dan seterusnya sehingga 345 penghargaan bagi Kota Bandung menjadi saksi sejarah perjalanan lima tahun terakhir. Tapi yang paling membahagiakan itu, saat saya melihat warga Bandung bahagia. Itu saja,” terangnya.
Sebelumnya, Emil mengaku masih akan membereskan beberapa hal sebelum dirinya dilantik sebagai Gubernur Jabar. Pasalnya, pelantikan sendiri rencana awal dilaksanakan pada 27 September atau pada tahap II bersama Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat
“Sebenarnya sudah ada beberapa agenda sebelum pelantikan seperti peresmian rumah budaya, peresmian museum Bandung, serta ground breaking tempat ketahanan pangan di Cibiru. Tapi karena takdir tugasnya begini, nanti itu dilaksanakan oleh wali kota baru. Yang terakhir, tadi saya lakukan groundbreaking Gelanggang Generasi Muda dan menjadi hadiah terakhir dari saya bagi Kota Bandung. Insha Allah, saya akan tetap bantu urusan Bandung yang belum selesai seperti masalah transportasi dan banjir,” pungkasnya.
(ageng)