Sabtu 14 Desember 2024

Oded Akan Dorong KBS di Setiap Wilayah di Kota Bandung

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial akan terus mendorong hadirnya Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang bersinergi dengan taman-taman di setiap kewilayahan di Kota Bandung. Demikian diungkapkan Oded saat meninjau KBS RW 9, Kelurahan Sukaluyu, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Senin (13/8/2018).

“Program satu taman satu RW ini bisa bersinergi dengan KBS. Jadi bukan hanya taman, tapi bisa juga dimanfaatkan sebagai tempat pengolahan sampah,  seperti di kantor RW di Kelurahan Sukaluyu ini,” kata Oded.

Wali Kota Bandung terpilih 2018-2023 ini menuturkan bahwa KBS Sukaluyu bisa dijadikan sebagai role model bagi wilayah lain untuk pengelolaan sampah. Untuk pengelolaan sampah, KBS Sukaluyu melibatkan komunitas Yayasan Pengembang Biosience dan Bioteknologi (YPBB) serta bermitra dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung.

“Alhamdulillah, di Sukaluyu ini mereka sudah mengelola dan memilah sampah dengan baik. Ini dibuktikan dengan 58 persen warga yang sudah patuh memilah sampah,” jelas dia.

Di KBS Sukaluyu, kata Oded, sampah rumah tangga dijadikan alternatif untuk kebutuhan rumah tangga melalui energi biodegester dan pupuk kompos. Termasuk berbagai manfaat lain yang bisa diperoleh masyarakat sekitar.

“Ke depan, pengelolaan sampah seperti di sini bisa jadi contoh bagi wilayah lain. Wilayah lain harus bisa mereplikasi pengolahan sampah di kawasan ini dan kita akan dorong melalui regulasi,” tegasnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Mohamad Salman Fauzi mengatakan, pihaknya berencana untuk memberdayakan petugas Gorong-gorong Bersih (Gober) untuk dapat memilah sampah dari sumber. Hal ini dilakukan agar penyelesaian masalah sampah di Kota Bandung bisa tuntas sejak dari sumber nya.

“Memang itu butuh kemauan. Karena itu, petugas Gober akan kita berdayakan untuk memiliki kemampuan memilah sampah. Selain itu, kita pun berencana membuat biodegester berbagai skala untuk pemenuhan kebutuhan kewilayahan. Seperti biodegester komunal untuk skala RW, Kelurahan, dan Kecamatan. Kita akan hitung kebutuhannya. Intinya, tidak akan sebesar alokasi anggaran dari TPS Ke TPA. Kita akan alihkan secara bertahap dengan cara mengelola sampah dari sumber,” pungkas Salman.

(Ageng/LIN)

Berita Terbaru

spot_img