BANDUNG, FOKUSJabar.id: Para orangtua calon peserta didik terus berdatangan ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, di Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Kamis (12/7/2018).
Mereka datang untuk mempertanyakan dan mengadukan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Bandung 2018. Sebagian besar mengadukan aturan zonasi yang mengakibatkan gagalnya anak mereka masuk ke sekolah tertentu.
Pantauan FOKUSJabar di loket pengaduan PPDB Kota Bandung hampir tidak pernah sepi. Para petugas memberikan lembaran kertas kosong untuk selanjutnya diisi biodata serta keluhan yang ingin disampaikan para orangtua calon peserta didik.
Ira Krisnawati orangtua salah seorang calon peserta didik mengaku, dirinya datang ke kantor Disdik Kota Bandung sejak Senin (9/7/2018) lalu. Dirinya rela bolak balik untuk mempertanyakan sistem PPDB Kota Bandung 2018.
Sejak hari pertama pendaftaran, sudah banyak orangtua yang ,mempertanyakan dan mengadukan nasib anak mereka yang gagal melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri karena sistem zonasi.
“Hari ini memang lebih banyak orangtua yang datang. Saya ini satu dari banyak orangtua yang anaknya gagal, padahal hasil ujian nasional anak saya 279,”kata warga Cisaranten itu.
Pada saat yang sama, ratusan orang dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) melakukan aksi damai di depan kantor Disdik Kota Bandung. Dalam aksinya mereka mempertanyakan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Disdik Kota Bandung terkait calon peserta didik yang gagal masuk ke SMP Negeri.
Selain berorasi, mereka pun membawa berbagai poster berisi protes terkait kebijakan terkait PPBD Kota Bandung, seperti ‘Anak Kami Harus Bisa Sekolah di Negeri!’, ‘Pikirkan Nasib Generasi Anak Bangsa’, ‘Sekolah Negeri Hanya Impian bagi Masyarakat!’, dan ‘Jangan Persulit Kami untuk Menuntut Ilmu’.
(Ageng/LIN)