Sabtu 11 Januari 2025

KONI Kota Bandung Siapkan Psikologi Atlet Hadapi Porda Jabar XIII

BANDUNG, FOKUSJabar.id : Setelah mengecek kesiapan atlet dari sisi kondisi fisik sebelum berlaga di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat XIII/2018, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung pun mengecek kesiapan atlet dari aspek psikologi melalui pelaksanaan psikotes. Gelaran psikotes bagi atlet Pelatcab Porda Jabar XIII/2018 Kota Bandung sendiri digelar selama tiga hari, Jumat-Minggu (25-27/5/2018), di sekretariat KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung.

Ketua Bidang Sport & Medicine KONI Kota Bandung, Andi Mulyadi menuturkan, pihaknya mengundang sekitar 750 atlet untuk mengikuti psikotes yang digelar selama tiga hari tersebut. Dengan demikian, dalam satu hari pelaksanaan, sekitar 200 atlet diharapkan bisa mengikuti psikotes.

“Tes psikologi atau psikotes ini salah satu tahapan penting yang harus dilalui atlet sebelum mereka turun berlaga di Porda Jabar XIII. Kami berharap, minimal 600 atlet bisa ikut psikotes ini dari total 750 atlet yang kita undang,” ujar Andi saat ditemui di sela-sela pelaksanaan psikotes, Jumat (25/5/2018).

Pada psikotes tersebut, lanjut Andi, beberapa indikator kesiapan atlet menghadapi perhelatan multieven olahraga empat tahunan terbesar di Jabar akan dicek. Mulai dari kemampuan intelektual, kepribadian, kerjasama, ketangguhan mental, emosi, hingga motivasi.

Hsil dari psikotes sendiri, diakui Andi, akan menjadi pegangan tim psikolog saat mengecek kesiapan atlet secara psikologi menghadapi Porda Jabar XIII di Kabupaten Bogor pada Oktober 2018 mendatang. Tim psikolog KONI Kota Bandung akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi atlet berlatih dengan berbekal hasil psikotes tersebut.

“Ini yang berbeda dengan persiapan Porda Jabar XII tahun 2014 lalu, dimana kita hanya bersifat menunggu atlet yang datang untuk berkonsultasi ke tim psikolog. Untuk persiapan Porda Jabar XIII, tim psikolog yang akan mendatangi langsung atlet ke lokasi latihan dan menyerap berbagai keluhan untuk meningkatkan semangat dan motivasi mereka,” tuturnya.

Meski setiap atlet diwajibkan mengikuti kegiatan, namun hasil dari psikotes tidak lantas memengaruhi status atlet di Pelatcab Porda jabar XIII/2018 Kota Bandung. Hasil psikotes hanya akan menjadi bahan bvagi tim psikolog dalam penekanan sisi psikologis atlet sesuai dengan karakteristik kecabangannya masing-masing.

“Setiap cabang olahraga kan punya karakteristik sendiri sehingga ada aspek-aspek psikologi yang memang harus dimiliki si atlet. Seperti di catur, si atlet setidaknya harus memiliki aspek kognitif atau intelektual yang lebih baik jika dibandingkan cabang olahraga lain. Lalu di cabang olahraga beladiri, dimana atlet harus memiliki kontrol emosi yang baik. Jadi hasil psikotes tidak menentukan apakah atlet dicoret atau tidak, kewenangan itu ada di tangan pelatih masing-masing cabang olahraga,” tegasnya.

(ageng)

Berita Terbaru

spot_img