BANDUNG, FOKUSJabar.id: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar membebaskan seluruh calon gubernur Jawa Barat berkampanye di bulan puasa. Kendati begitu, semua kandidat diingatkan untuk tidak mencampurkan aktivitas sosialisasi dengan ritual ibadah.
Ketua Bawaslu Jabar Harminus Koto menegaskan, semua aturan yang berlaku harus diikuti seluruh calon beserta tim pemenangannya.
“Kampanye (di bulan ramadan) boleh, sosialisasi silahkan. Tapi ada aturannya, kampanye bisa dilakukan dari pukul 08.00- 18.00 WIB. Jangan kampanye di malam hari,” kata Harminus di Bandung, Selasa (9/5/2018).
Adapun aturan lain yang harus dicatat adalah larangan berkampanye di tempat ibadah dan memberikan sesuatu yang mengindikasikan praktik money politik.
Kaitannya dengan kegiatan buka bersama dan pemberian zakat, Harminus menyebut bahwa selama tidak disisipi penyampaian viai misi atau memasang alat dan bahan kampanye, silahkan saja.
“Buka bersama silahkan, zakat itu urusan pribadi. Boleh saja, asal jangan ada background berbau Pilgub, seperti alat peraga. Ketika melakukan ibadah, lepas saja (hal yang berhubungan dengan pencalonan di Pilgib Jabar),” tegas dia.
Harminus menegaskan, semua kegiatan akan terus dipantau dan diawasi bersama pengawas partisipatif yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat.
Sementara itu, dari informasi yang berhasil dihimpun, Komisioner Bawaslu Mochammad Afifudin menyebut ada potensi praktik politik uang dibalut dengan bentuk tunjangan hari raya (THR) saat Pilkada 2018.
Modus pemberian THR rentan terjadi, baik sesudah maupun sebelum Idul Fitri. Jika sebelum Idul Fitri, kata dia, calon kepala daerah dapat menggunakan modus buka puasa bersama. Adapun jika sesudah, modus open house pun bisa digunakan.
Hingga saat ini, kata dia, Bawaslu masih merumuskan langkah untuk mencegah politik uang berkedok THR.
Dia menuturkan, Bawaslu tidak bermaksud menghalangi calon kepala daerah untuk beribadah. Namun pihaknya hanya meminta para calon tidak memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan praktik politik uang.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Sudrajat-Syaikhu Haru Suandharu siap menghadapi masa kampanye di bulan puasa sekaligus terus berkomunikasi dengan penyelenggara pemilu terkait pelaksanaannya.
Konsep kampanye pun akan disesuaikan dan dikemas lebih menguatkan semangat keislaman kepada konstituen yang sedang berpuasa.
“Komunikasi dengan bawaslu, panwaslu dan KPU terus berjalan. Kami juga akan memperhatikan aspek penting dalam kampanye. Tentu akan menghindari yang dilarang,” jelas Haru.
Namun, salah satu poin yang akan dikonsultasikan dengan Bawaslu adalah terkait undangan ceramah kepada Syaikhu di beberapa tempat.
“Nanti kami akan konsultasi. Tapi, tentu kami paham, jika nanti pak Syaikhu ceramah, yang penting materinya tidak ada ajakan atau menyampaikan visi misi. Kami paham lah,” imbuhnya.
Kegiatan kampanye di bulan puasa nanti, Asyik sudah siap meningkatkan mobilitas bertemu dengan masyarakat.
“Kampanye lanjut, bukan makin kendor. Jika biasanya dalam satu hari bisa datang ke tiga sampai empat tempat. Ya di bulan puasa bisa jadi lebih,” jelas dia.
(LIN)