Ucpacara itu baru digelar kembali setelah beberapa tahun tidak dilaksanakan karena sesuatu hal.
“Alhamdullilah berkat dorongan dan keinginan warga masyarakat, upacara adat ‘Ngikis’ di sini kembali diadakan menjelang bulan suci Ramadhan,” kata Ketua panitia upacara Ngikis Aip Saripudin, Rabu (9/5/2018).
Beberapa tahun ke belakang, upacara Ngikis tidak dilakukan karena ada kendala. Setelah ada restu dari tokoh agama, masyarakat dan pemerintah, akhirnya tahun ini upacara ‘Ngikis’ bisa digelar.
Upacara Ngikis adalah mengganti pagar bambu yang mengelilingi tempat disemayamkanya Prabu Singaperbangsa III sebelum tibanya bulan suci Ramadhan.
“Filosofi yang bisa diambil dalam kegiatan Ngikis ini, yakni sebagai Umat Islam harus bisa memagar diri dari perbuatan yang dilarang Agama dan negara,” kata dia.
(Husen Maharaja/LIN)