BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2 Yossi Irianto-Aries Supriatna berkomitmen menyelenggarakan pendidikan gratis bagi seluruh warga Kota Bandung mulai tingkat SD hingga SMP.
“Pada momen hardiknas (hari pendidikan nasional) ini, kami ingin memberi kabar gembira bagi seluruh warga Bandung. Jika kami terpilih, maka seluruh anak di Bandung bisa sekolah gratis,” kata Calon Wakil Wali Kota Bandung Aries Supriatna saat berdialog dengan warga Rancasari, Kota Bandung, Jumat (4/5/2018).
Jika pasangan Hebring itu terpilih sebagai pemimpin Kota Bandung pada Pilwalkot Bandung 2018, Aries menjamin tidak akan ada lagi pungutan apapun, seperti pembelian buku pelajaran, LKS, seragam dan lainnya yang membebani orangtua siswa.
“Jadi nanti itu benar-benar gratis tanpa pungutan apapun. Anak tinggal berangkat ke sekolah dan belajar sungguh-sungguh, karena seluruh kebutuhannya sudah dipenuhi pemerintah,” tegas Aries.
Menurut dia, sebenarnya warga Bandung digratiskan biaya sekolah mulai dari SD hingga SMA. Namun menurut Undang-undang, yang ditanggung Pemkot Bandung hanya dari SD hingga SMP, sedangkan tingkat SMA dibiayai oleh Pemprov Jabar. Dia mengaku prihatin dengan masih banyaknya anak di Kota Bandung yang tidak mampu melanjutkann sekolah ke tingkat SMP dan SMA/SMK. Padahal, kata dia, Kota Bandung sama sekali tidak kekurangan sekolah SMP maupun SMA.
“Ironis sekali, di Kota Bandung ini masih banyak anak usia sekolah yang tidak mampu melanjutkan sekolah ke SMP dan SMA. Padahal sekolah kita banyak dan mencukupi. Ke depan seluruh anak di Kota Bandung harus menikmati sekolah gratis dan berkualitas,” jelas dia.
Selain menjamin sekolah gratis bagi seluruh warga Bandung, pasangan Hebring pun berjanji akan mempermudah alur pendaftaran siswa di seluruh sekolah yang ada di Kota Bandung. Tidak hanya itu, dia pun berjanju akan meningkatkan kualitas, dan sarana prasanan baik di sekolah negeri maupun swasta. Aries pun akan mendorong Pemkot Bandung mengalokasikan dana APBD untuk membangun dan meningkatkan sekolah-sekolah di Bandung, baik dari sisi fisik maupun kualitas dan sistem pengajarannya.
Lebih lanjut dia berharap, gap kualitas antara sekolah negeri dan swasta tidak terlalu jauh. Ke depan Pemkot Bandung harus mendorong agar siswa dari kalangan menengah ke atas mau bersekolah di sekolah swasta. Sedangkan, sekolah-sekolah negeri yang memang memperoleh subsidi dan bantuan dari pemerintah diprioritaskan bagi anak-anak dari kalangan tidak mampu.
“Namun tentunya sekolah-sekolah swasta ini harus benar-benar dibantu oleh pemerintah. Dengan begitu, ke depan, seluruh sekolah swasta memiliki kualitas yang baik, dan biayanya pun terjangkau,” kata dia.
(LIN)