BANDUNG,FOKUSJabar.id: Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut empat Dedi Mulyadi menilai, persoalan lingkungan hidup di Jabar akan mengalami kehancuran jika dibiarkan. Sebab, kata dia, ada tata nilau kehidupan yang bergeser dan terjadinya pemisahan antara manusia, alam dan keyakinan.
“Kalau itu semuanya terpisah akan hancur, karena tidak ada keterikatan dengan alamnya. Padahal ajaran Sunda mengajarkan papat kalima panceg, manusia yang sempurna adalah manusia yang menyatu dengan alamnya secara paripiurna. Prinsip ini hilang dalam sistem kita,” kata Dedi dalam diskusi publik ‘Menakar Komitmen Kandidat Gubernur-Wakil Gubernur dalam Perlindungan Ruang dan Lingkungan Hidup Jawa Barat’ di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Kota Bandung, Kamis (3/4/2018).
Menurut Dedi, persoalan lingkungan terletak pada tata ruang di sebuah daerah yang tidak terintegrasi dengan baik dan hampir semua kepala daerah mempunyai orientasi untuk mengubah daerahnya.
“Ini problem yang harus diselesaikan. Berulang-ulang saya sampaikan bagaimana menyelesaikan hulu Citarum dan bagaiman mengubah pola pikir orang yang ada di pinggiran hutan,” ucapnya,
Untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup, kata Dedi, dibutuhkan komitmen kuat dari semua pihak. Pemahaman dan kesadaran menjadi faktor utama. Dimana Pemerintah mendorong melalui aturan dan tindakan yang nyata.
“Komitmen lingkungan hidup bukan hanya anggaran yang besar. Tapi diukur seberapa besar Pemprov Jabar untuk bisa melakukan evaluasi tata ruang secara menyeluruh di Jabar,” tukasnya.
Acara diskusi publik tersebut hanya dihadiri dua pasang calon wakil gubernur, yakni nomor urut satu Uu Ruzhanul Ulum dan Cawagub nomor urut empat Dedi Mulyadi.
(Budi/LIN)