JAKARTA, FOKUSJabar.id : Di sisi pendanaan, dengan komitmen bank bjb untuk terus meningkatkan pelayanan demi memahami masyarakat Indonesia dan didukung dengan pengembangan IT yang baik untuk mempermudah layanan transaksi nasabah dengan cepat, aman dan nyaman, telah mendukung bank bjb untuk mempertahankan pertumbuhan dana pihak ketiga pada tingkat yang sehat. Total DPK di triwulan 1 tahun 2018 ini berhasil dicatatkan oleh bank bjb sebesar Rp. 87 Triliun atau tumbuh sebesar 11,3 % year on year dimana berhasil tumbuh diatas pertumbuhan DPK Industri per Februari sebesar 8,44%. Rasio-rasio keuangan dapat terjaga dengan baik dimana Net Interest Margin (NIM) berada pada level 6%, ROA dan ROE berada pada level 1,6% dan 17,2%, sedangkan tingkat NPL tetap kita pertahankan dibawah 2% yaitu sebesar 1,6%. (dibawah NPL Industri per bulan Februari 2018 sebesar 2,88%).
Berbagai indikator penting dalam rasio keuangan cukup terjaga dengan baik, selain profitabilitas bank yang positif, bank bjb juga secara konsisten berhasil menjaga tingkat efisiensi serta kualitas aset. LDR berada pada level yang sehat yakni sebesar 81,6% dan kami akan terus mengoptimalkan LDR ke level yang lebih tinggi agar NIM menjadi lebih optimal. Seiring dengan keberhasilan bank bjb meningkatkan laba, maka rasio permodalan atau CAR terjaga di level 17,3%.
“Guna meningkatkan kualitas struktur pendanaan, pada triwulan II tahun 2018 ini bank bjb akan melakukan proses penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) 1 obligasi bank bjb tahap II tahun 2018, dimana penerbitan surat berharga ini merupakan kelanjutan dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) 1 obligasi bank bjb dan subordinasi bank bjb tahap I tahun 2017, dengan total target dana yang diperoleh sebesar 2 Triliun. Kami harapkan dengan adanya diversifikasi ini, dapat meningkatkan kualitas struktur pendanaaan yang kami miliki sehingga memberikan keleluasaan bagi bank bjb dalam melakukan ekspansi kredit di masa-masa yang akan datang.” Tambah Irfan.
(HW)


