BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Porserosi) Jawa Barat akan menggelar seleksi atlet pembentukan tim Sepatu Roda Jabar untuk menghadapi perhelatan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sepatu Roda ‘Piala Ibu Negara (PIN)’ 2018 pada bulan Juni 2018 di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Seleksi sendiri akan digelar dengan aturan ketat untuk memastikan hattrick juara umum PIN.
Ketua Umum Pengprov Porserosi Jabar, Erry Sudradjat menuturkan, pihaknya akan menerapkan limit waktu maksimal yang harus dicapai atlet untuk bisa mengikuti seleksi. Di setiap kelompok usia maupun di setiap nomor pertandingan yang diseleksi.
“Misalnya, seorang atlet tidak bisa mengikuti seleksi ini jika tidak memenuhi limit waktu maksimal untuk jarak 200 meter yakni 21 detik. Dan untuk setiap kelompk usia di setiap nomor, kita sudah punya limit waktu maksimal yang harus dimiliki atlet kalau mereka ingin bisa berpartisipasi dalam seleksi,” ujar Erry saat ditemui di GOR KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung.
Penetapan limit waktu sendiri, lanjut Erry, didasarkan pada limit waktu yang dicapai atlet peraih medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 lalu. Salah satunya, catatan waktu yang dicapai atlet Jabar, Azmi Al Ghiffari Jayadi saat meraih medali emas di nomor ITT 300 meter putra yakni 26.256 detik.
“Ini sebagai upaya kita mempertahankan prestasi di PON XIX dengan raihan lima emas dan tiga perunggu, pada perhelatan PON XX di Papua tahun 2020 nanti. Selain itu, kita ingin mencetak hattrick juara umum di kejurnas PIN 2018 ini setelah pada perhelatan tahun 2014 dan 2016 berhasil menjadi juara umum,” terangnya.
Untuk memastikan catatan waktu setiap atlet sesuai, Erry mengaku bisa dilakukan pengujian untuk jarak 200 meter. Pasalnya, setiap atlet yang mengikuti seleksi pembentukan tim Sepatu Roda Jabar untuk PIN 2018 akan dicatat waktunya untuk jarak 200 meter.
“Jadi kalau waktunya tidak masuk di jarak 200 meter sesuai dengan ketentuan kami, maka yang bersangkutan tidak bisa mengikuti seleksi lanjutan. Jadi jangan pernah coba-coba untuk memanipulasi catatan waktu, kita akan tahu dan kita sudah memiliki catatan waktu setiap atlet sepatu roda di Jabar,” tuturnya.
Sementara untuk seleksi sendiri, pihaknya akan menggelar untuk nomor jarak pendek, jarak menengah dan jarak jauh. Catatan waktu setiap atlet di setiap nomor tersebut, akan didata sebagai dasar pemilihan atlet sepatu roda yang mewakili Jabar di kejurnas PIN 2018.
“Jadi tidak otomatis juara di setiap nomor akan kita pilih masuk tim Jabar untuk kejurnas PIN 2018. Kita akan lihat catatan waktu mereka di setiap nomor. Kalau memang berpeluang bisa meraih medali emas dengan catatan waktu yang diperoleh, maka si atlet bisa kita ambil jadi bagian tim Jabar. Tapi kalau catatan waktunya terlalu jauh meski menjadi juara 1 di salah satu nomor, kita bisa tidak memasukkannya dalam tim. Kita lakukan seleksi ketat ini sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan prestasi sepatu roda Jabar di level nasional, salah satunya di kejurnas PIN 2018 ini,” pungkasnya.
(ageng/bam’s)