BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kasus dugaan keracunan minuman keras (miras) oplosan yang menewaskan hingga ratusan orang di Kecamata Cicalengka, Kabupaten Bandung mendapat perhatian banyak pihak.
Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat (Jabar) yang saat ini menjadi Calin Wakil Gubernur Jabar, Anton Charliyan mengatakan, kasus tersebut harus dijadikan pelajaran bagi semua pihak.
“Saya turut prihatin kepada korban. Ini harus menjadikan pembelajaran bagi semua pihak bahwa ternyata miras atau yang bersifat terlarang itu sumber daripada malapertaka,” kata Anton di Hotel Savoy Homan, Selasa (10/4/2018).
Menurutnya, kasus keracunan minuman keras oplosan selalu berulang. Itu pertanda bahwa moral dan tingkat kecerdasan masyarakat masih rendah.
BACA JUGA: Satpol PP Belitung Amankan Puluhan Liter Miras
“Selain peredarannya, penyebab terjadinya kasus itu adalah karena tingkat kecerdasan masyarakat yang masih setara SMP, karena wajib belajar masih sampai 9 tahun kan,” ucapnya.
Dia menegaskan, revolusi mental harus terus digalakkan di tengah masyarakat. Setelah mental masyarakat kuat, katanya, Indonesia akan menjadi negara maju. Di negara maju, lanjutnya, kasus seperti itu tidak akan terjadi.
“Karena di negara-negara maju hal itu (keracunan miras oplosan) tidak mungkin terjadi. Dan bisa saja adanya korban, karena adanya kesempatan, banyaknya waktu luang. Makanya kita harus ciptakan lapangan kerja karena kalau sibuk Insyaalloh mungkin tidak akan ada waktu luang untuk minum-minum seperti itu,” ujar Anton.
Dia juga berpesan kepada aparat kepolisian agar menyelenggarakan penertiban secara terus-menerus terhadap peredaran miras.
“Ini dibilang kecolongan juga saya tidak bisa menyimpulkan, kita percaya kepada kepolisian,” ujarnya.
(Ibenk/DH)