CIAMIS, FOKUSJabar.id : Kasus pencabulan siswi kelas 3 SMP Negeri 1 Sadananya Kabupaten Ciamis mencoreng nama baik guru. Pihak SMP N I Sadananya kena getahnya. Ketua Komite SMPN I Sadananya Gandar Herdiana mengatakan kejadian tersebut harus adi cerminan untuk memperbaiki citra pendidikan.
“Harus menjadi cerminan bagi kita semua, sebagai komite saya menekankan agar pembinaan guru lebih ditingkatkan. Kita bersama-sama perbaiki citra pendidikan,” kata Gandar kepada FOKUSJabar.id di Sadananya, Kamis (15/3/2018).
Dia juga mengatakan, selain meningkatkan pembinaan guru, orangtua juga harus memperketat pengawasan terhadap anaknya. Sebagai orangtua harus mengetahui kegiatan anak di sekolah maupun di luar sekolah.
“Awasi anak ketika di luar rumah, saat sedang di sekolah maupun di luar sekolah. Orangtua harus dekat dengan anak,” kata Gandar.
Gandar yang juga Kepala Desa Sadananya meminta, murid yang menjadi korban harus segera ditangani secara khusus agar tidak trauma yang berkepanjangan. Masa depan korban harus lebih baik.
a melibatkan guru lainnya yang masih satu sekolah di SMP Negeri 1 Sadananya. Hal itu sesuai dengan pengakuan ibu korban, Etin (37) kepada wartawan.
Selain pelaku A yang mencabuli korban R (16) ada dua oknum guru lainnya N dan Y yang diduga memperdaya korban supaya A mempunyai kesempatan mencabuli korban R.
“Kejadiannya itu di Pangandaran pada tahun 2017 lalu. Saat itu anak saya dijemput N ke rumah. Dan yang kedua anak saya diduga diperlakukan cabul oleh A di rumah N pada Januari 2018. Dan ada Y yang katanya suka memintai uang kepada A setiap A selesai melakukan (dugaan melakukan cabul kepada anaknya),” jelas Etin, saat menceritakan kronologis kejadian dugaan pencabulan kepada wartawan, sesuai dengan pengakuan anaknya.
(Ibenk/DAR)