BANDUNG,FOKUSJabar.id: Direktur bank bjb syariah Indra Falatehan menilai jika masa depan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sangat prospektif dan bakal berkembang menjadi lokomotif ekonomi nasional.
Menurut Indra, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi industri perbankan syariah maupun keuangan berbasis syariah.
“Indonesia memiliki potensi besar karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk beragama terutama Muslim. Industri keuangan syariah semakin hari akan semakin baik. Namun secara market share ini yang menjadi masalah karena kami melawan sesuatu yang bergerak,” kata Indra, seperti dilansir JabarNews, Rabu (07/1/2018).
Dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 20,54%. Bahkan dari sisi aset, perbankan syariah menunjukan peningkatan yang cukup signifikan yakni mencapai 19,79%. Angka tersebut berada di atas tingkat pertumbuhan aset perbankan konvensional yang hanya sebesar 11,20%.
BACA JUGA:
Sekda Jabar: Penyusunan RPJPD 2025 – 2045 Jadi Pertaruhan Jabar
Menurut Indra, salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah adalah dengan melakukan konversi antara perbankan syariah dengan konvensional.
Sementara di level nasional, ekonomi syariah diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan di tahun 2018. Penyebabnya, karena terjadi kelebihan likuiditas yang dialami oleh perbankan.
“Itu akan meningkatkan perkembangan ekonomi syariah terutama di funding. Namun penyaluran dan pendanaan masih akan melihat dari apa yang terjadi di triwulan satu tahun 2018,”pungkasnya.
(Agung)