BANDUNG, FOKUSJabar.id : Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung siapkan anggaran mencapai Rp10 milyar untuk pembangunan kolam retensi Sirnaraga. Hal ini menjadi salah satu upaya Pemkot Bandung dalam memperbaiki sistem drainase di Kota Bandung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Arief Prasetya menuturkan, pihak kolonial Belanda sebenarnya sudah mempersiapkan sistem drainase di Kota Bandung dengan asumsi 800 ribu jiwa penduduk Kota Bandung mulai dari hulu di Karangsetra, Taman Maluku dan beberapa kolam retensi sebagai pengerem air. Namun seiring bertambahnya populasi penduduk Kota Bandung yang saat ini mencapai 2,4 juta jiwa, maka diperlukan juga untuk membangun sistem yang baru.
Sebelumnya Pemkot Bandung sudah membangun kolam retensi Sarimas di Arcamanik sebagai penahan ai dari kawasan Utara. Kolam retensi Sarimas sendiri terdiri dari empat kolam yang saling berhubungan seperti bejana. Sehingga pada saat satu kolam sudah terisi penuh, maka akan mengisi kolam selanjutnya.
“Karena biaya yang dihabiskan akan sangat besar, maka kami cicil satu persatu pembangunan kolam retensi ini. Dan tahun ini pun kami berencana bangun kolam retensi di Sirnaraga diatas lahan 500 meter persegi dan diprediksi bisa menampung hingga satu juta liter air. Pemerintah sudah siapkan anggaran Rp10 milyar untuk pembangunan kolam retensi Sirnaraga,” ujar Arief saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana Kota Bandung, Kamis (1/3/2018.
Selain membangun kolam retensi, Arief mengaku jika pihaknya akan mengaktifkan kembali cucu sungai Cikapundung yang ada di Kota Bandung. Selama ini, air di sungai Cikapundung berasal dari sekitar 46 anak sungai yang ada di Kota Bandung.
”Saat ini , kami sedang membersihkan sedimen sungai untuk memperdalam sungai dan meninggikan bibir sungai. Tapi di sisi lain kita cukup kesulitan karena sudah ada perumahan warga. Itu yang membuat kita agak kesulitan,” tegasnya.
(ageng/bam’s)