BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pakar politik dan ilmu pemerintahan dari Unpar Bandung Asep Warlan Yusuf menyebut bahwa agama menjadi salah satu isu penting dalam dunia politik di Jawa Barat.
Hal itu pulalah yang menyebabkan empat kandidat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jabar 2018 mulai bersosialisasi dengan kalangan pesantren dan tokoh agama meski belum memasuki masa kampanye.
Tidak hanya itu, para bakal calon pun mensosialisasikan diri sebagai sosok religius dengan berbagai program keagaamaan, bahkan ada yang menjanjikan penganggaran khusus untuk kalangan pesantren dan masjid jika terpilih nanti.
Menurut dia, isu agama sangat kuat di Jabar, tak jarang masyarakat pun sering menggunakan Pilkada untuk melihat cara memilih pemimpin yang sesuai dengan ajaran Islam.
“Selain sesuai ajaran Islam, masyarakat pun memilih calon pemimpin yang tidak memiliki rekam jejak buruk dalam pandangan Islam,” kata Asep di Bandung, Sabtu (10/2/2018).
Asep mengatakan sah saja jika para pasangan bakal calon mencitrakan diri sebagai sosok religius dan mendekati kalangan pesantren. Apakah masa perkenalan terserbut masuk pada upaya mencuri star kampanye, Asep menilai itu hanya tahap perkenalan. Terlebih semua kandidat belum ditetapkan oleh KPU.
“Nanti setelah pasangan ditetapkan KPU 12 Februari dan mendapat nomor urut pada 13 Februari, baru kampanye diberlakukan. Kalau sekarang masih perkenalan. Para bakal calon membutuhkan tahapan perkenalan ini,” tegas dia.
Setelah kaidah kampanye diberlakukan, katanya, barulah para pasangan calon tidak diperbolehkan berorasi di pesantren, tempat ibadah, dan tempat pendidikan lainnya. Diperkiakan pada masa kampanye pun, katanya, mereka akan tetap berusaha meraih perhatian warga Jabar yang mayoritas religius.
Isu agama pun terbilang sangat berpengaruh pada Pilgub Jabar 2018. Karenanya, sosok yang bercitra religius dan jauh dari citra buruk dalam pandangan Islam akan mendapat simpati lebih banyak dari masyarakat Jabar.
(LIN)