BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bantuan renovasi bagi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi setiap unit maksimal di besaran Rp15 juta. Besaran bantuan tersebut dinilai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Yossi Irianto sangat tidak cukup untuk melakukan renovasi satu unit rumah menjadi layak huni.
“Bantuan sebesar itu kan ngegantung, gak akan cukup. Ini berdasar informasi dari masyarakat,” ujar Yossi usai peresmian rutilahu di RW 04 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Bojongloa Kaler, Jalan Kopo Kota Bandung, Jumat (9/2/2018).
Untuk itu, lanjut Yossi, pihaknya akan melaporkan hal tersebut langsung kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Selain itu, dirinya akan berupaya untuk menaikkan besaran bantuan renovasi rutilahu menjadi Rp25 juta per unit.
“Syukur-syukur kalau bisa mencapai Rp50 juta. Dengan besaran itu, saya pikir akan tuntas proses renovasinya dan tidak ngegantung,” tambahnya.
Alasan pihaknya meminta kenaikan besaran bantuan rutilahu tersebut, untuk meminimalisasi munculnya masalah baru pasca renovasi rutilahu. Pasalnya dengan besaran Rp15 juta per unit rutilahu, kemungkinan akan terjadi pemaksaan dan keluar dari jalur bestek atau rencana awal pembangunan bangunan.
“Kalau sudah keluar bestek, bisa jadi menimbulkan masalah baru. Jadi jangan sampai itu terjadi pasca pelaksanaan renovasi rutilahu ini,” terangnya.
Sementara untuk tahun 2018, Yossi menyebut jika Pemkot Bandung sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp25 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk merenovasi sekitar 1200 unit rutilahu.
“Dan rutilahu yang akan direnovasi merupakan usulan dari BKM melalui aparat kewilayah dan akan disesuaikan dengan kemampuan setelah dilakukan verifikasi,” tegasnya.
(Ageng/Vetra)