spot_img
Rabu 31 Desember 2025
spot_img

Libur Dapat Kompensasi Rp500 Ribu, Begini Kata Sopir Angkot Bandung

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Di tengah sepinya penumpang dan mahalnya biaya operasional, kompensasi Rp500 ribu dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi angin segar bagi para sopir angkutan kota (Angkot) yang di liburkan selama dua hari.

Seorang sopir angkot, Dedi mengaku bantuan tersebut jauh lebih besar di bandingkan penghasilan harian yang biasa ia peroleh.

Menurutnya, pendapatan sopir angkot saat ini sulit di pastikan, terlebih dengan semakin berkurangnya penumpang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bantuan ini sedikit banyak sangat membantu kami. Pendapatan kami tidak pasti, hari ini bisa setor, besok belum tentu,” kata Dedi Sport Jabar Arcamanik Kota Bandung Rabu (31/12/2025).

Dedi menjelaskan, persaingan dengan transportasi online serta tingginya biaya operasional membuat kondisi sopir angkot semakin berat. Dalam sehari, penghasilannya sebelum di potong setoran dan bensin kerap kali tidak mencukupi.

“Kalau dapat Rp100 ribu itu sudah termasuk lumayan. Setoran biasanya Rp100 ribu, bensin sekarang sekitar Rp140 ribuan. Kadang uang yang di bawa pulang cuma Rp50 ribu,”ucapnya.

Lebih lanjut Dedi mengatakan, saat libur
seperti ini, pihaknya memilih tetap berada di jalur untuk beristirahat karena jika pulang ke rumah, penghasilannya tidak mencukupi untuk kebutuhan harian.

Ia menilai kompensasi Rp500 ribu untuk dua hari jelas lebih besar di banding pendapatan normal.

“Untuk dua hari cukup, tapi kalau keluarga di kampung tetap terasa kurang karena kebutuhan juga banyak,”ungkapnya.

Hal senada di sampaikan sopir angkot lainnya, Dadan, yang mengaku sangat terbantu dengan kebijakan tersebut. Ia merasa kebijakan ini memberikan ketenangan karena tetap mendapatkan penghasilan meski tidak menarik angkot.

“Saya senang sekali. Dua hari tidak narik, tapi tetap dapat kompensasi Rp500 ribu. Terima kasih banyak,”ucapnya.

Kondisi Normal Relatif Kecil

Dadan yang biasa melayani di jalur Stasiun Bandung- Sadang Serang menyebut pendapatan hariannya relatif kecil karena jalurnya dekat stasiun.

Dalam kondisi normal, penghasilannya berkisar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu sebelum di potong biaya operasional.

“Dengan kompensasi Rp250 ribu per hari selama dua hari ini, bagi saya sudah lebih dari cukup. Di suruh libur, tapi tetap dapat uang,”ungkapnya.

Dadan berharap kebijakan seperti ini dapat terus menjadi perhatian pemerintah, terutama di tengah menurunnya minat masyarakat menggunakan angkutan kota.

“Untuk pemerintah yang sudah memberikan kompensasi ini saya ucapkan terima kasih banyak,” pungkasnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru