PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan mengungkap kronologi singkat insiden maut yang menimpa atlet terjun payung di Perairan Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Selasa (30/12/2025).
Peristiwa tersebut bermula ketika pesawat latih Cessna 185 PK-SRC milik Fly School Ganesha lepas landas dari Bandara Nusawiru sekitar pukul 10.15 WIB. Pesawat membawa lima atlet penerjun payung untuk melakukan latihan rutin.
Baca Juga: Gagal Mendarat, Atlet Terjun Payung Tewas di Perairan Batu Karas Pangandaran
Namun saat berada di ketinggian sekitar 10.000 feet, terjadi perubahan arah angin yang cukup drastis. Kondisi itu membuat kelima penerjun kesulitan mengendalikan parasut dan kehilangan arah pendaratan.
Akibatnya, tiga penerjun melakukan pendaratan darurat di Pantai Bojongsalawe dan berhasil selamat. Dua lainnya terjatuh ke perairan laut. Salah satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat tenggelam setelah dievakuasi ke Puskesmas Cijulang.
Korban meninggal dunia bernama Rusli (lahir di Medan, 7 Oktober 1961), warga Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Sementara satu penerjun lainnya, Widiasih (lahir di Bandung, 27 Juni 1967), warga Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, masih dalam pencarian hingga berita ini terbit.
Tiga atlet selamat masing-masing bernama Karni, Mustofa, dan Khuldori. Mereka berhasil dievakuasi dalam kondisi stabil.
Kapolres Pangandaran menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan berbagai langkah cepat untuk menangani insiden tersebut.
“Kami telah melakukan koordinasi lintas instansi dan mengevakuasi korban. Serta melaksanakan pencarian terhadap korban yang hilang bersama Basarnas dan unsur terkait,” ujar AKBP Andri Kurniawan.
(Sajidin)


