spot_img
Minggu 28 Desember 2025
spot_img

Muhammadiyah Garut Canangkan Pembangunan Rumah Sakit Bersejarah

GARUT,FOKUSJabar.id: Di momentum Milad Muhammadiyah ke-113, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Garut mengumumkan rencana besar pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah Garut. Langkah ini disebut sebagai “kado sejarah” bagi masyarakat Garut, mengingat daerah ini merupakan salah satu wilayah tertua yang menjadi basis gerakan Muhammadiyah sejak tahun 1922.

Ketua PDM Garut, Agus Rahmat Nugraha, menegaskan bahwa pembangunan rumah sakit menjadi amanah Musyawarah Daerah (Musyda) dan bagian krusial dari program kerja periode saat ini. Sejalan dengan hadirnya Institut Muhammadiyah Darul Arqam (IMDA) Garut, proyek rumah sakit ditempatkan sebagai prioritas utama.

Baca Juga: Muhammadiyah Garut Rayakan Milad ke-113, Tegaskan Kiprah Harmoni dan Pendidikan

“RS Muhammadiyah Garut adalah amanah Musyda yang harus kita mulai realisasinya. Proses perencanaan intensif segera kita jalankan setelah seluruh rangkaian Milad ke-113 selesai,” ujar Agus di sela Resepsi Milad Muhammadiyah ke-113 di Gedung Pendopo Garut, Minggu (28/12/2025).

Dorongan PWM Jabar: Solusi Aset Wakaf dengan Wakaf Tunai

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Prof. Dr. Ahmad Dahlan, menyambut rencana besar ini dengan memberikan “oleh-oleh” untuk Muhammadiyah Garut. Ia menyoroti masih banyaknya aset wakaf termasuk tanah dan masjid yang selama puluhan tahun belum berkembang karena pola pengelolaan yang masih konvensional.

Sebagai terobosan, Prof. Ahmad Dahlan memperkenalkan skema Wakaf Tunai Muhammadiyah, hasil kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI). Program ini bertujuan menjadi sumber pendanaan strategis bagi pembangunan dan revitalisasi aset wakaf.

“Wakaf tunai yang sudah terkumpul ratusan juta dari nasabah BSI se-Indonesia akan kita distribusikan. Termasuk untuk mempercepat pembangunan amal usaha di Garut,” jelasnya.

Di Jawa Barat, termasuk di Garut, tercatat terdapat aset wakaf yang stagnan hingga 30 tahun. Karena itu, PWM Jabar mendorong transformasi budaya berwakaf.

Transformasi Wakaf: Setiap Anggota Baru Wajib Wakaf Tunai

Prof. Ahmad Dahlan juga merencanakan kebijakan baru, yakni setiap anggota Muhammadiyah yang baru akan diwajibkan melakukan wakaf tunai senilai Rp1.000.000, yang dapat dicicil selama lima tahun.

“Kita ingin membangun sistem pendanaan yang mandiri dan berkelanjutan. Wakaf tunai ini solusi nyata untuk mengoptimalkan aset-aset wakaf kita di Jawa Barat,” tegasnya.

Rumah Besar Dakwah Berkemajuan

PDM Garut menegaskan RS Muhammadiyah Garut tidak hanya menjadi fasilitas kesehatan umum. Tetapi juga akan mengusung konsep “Rumah Besar Dakwah Islam Berkemajuan.”

Rumah sakit ini akan mengintegrasikan nilai dan budaya pelayanan Islami dalam operasionalnya. Perencanaan teknis saat ini ditangani secara intensif oleh Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PDM Garut.

“Pendekatannya bukan sekadar membangun layanan medis, tapi menghadirkan nilai-nilai dakwah berkemajuan dalam setiap pelayanannya,” ungkap Agus.

Progres dan Kolaborasi Pembangunan

PDM Garut memastikan komunikasi struktural antara MPKU Kabupaten dengan MPKU PWM Jawa Barat hingga Pimpinan Pusat Muhammadiyah terus berjalan. Ini dilakukan untuk memastikan standar pembangunan mengikuti pedoman pusat.

Lokasi pembangunan rumah sakit masih dalam tahap finalisasi, dengan beberapa titik alternatif tengah dikaji untuk memastikan akses yang optimal.

Akses Kesehatan Terjangkau untuk Warga Garut

Menjawab minimnya ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Kabupaten Garut. PDM menegaskan komitmen bahwa RS Muhammadiyah Garut akan mengakomodasi pasien BPJS Kesehatan. Serta menyediakan skema subsidi khusus bagi warga dari kalangan kurang mampu.

Selain itu, rumah sakit ini disiapkan menjadi teaching hospital bagi mahasiswa IMDA dan jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).

“Kita ingin RS Muhammadiyah Garut menjadi pusat lahirnya SDM kesehatan yang profesional dan berkarakter Islami,” kata Agus.

Meski detail teknis operasional masih dalam tahap, pembangunan RS Muhammadiyah Garut harpannya menjadi penguatan pilar kesehatan di Kabupaten Garut sekaligus bukti nyata pengabdian Muhammadiyah selama lebih dari satu abad di Kota Intan.

(Y.A Supianto)

spot_img

Berita Terbaru