spot_img
Jumat 26 Desember 2025
spot_img

Tas Hilang di Bandung, Keluarga Asal Surabaya Terpaksa Bertahan Hidup dari Masjid ke Masjid

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Niat baik sebuah keluarga asal Surabaya untuk mencari lingkungan pendidikan terbaik bagi anaknya di Kota Bandung justru berubah menjadi pengalaman pahit. Muhammad Aljufri (38) harus menghadapi kenyataan kehilangan tas berisi uang dan dokumen penting, membuat dirinya, istri, dan anak-anaknya terkatung-katung tanpa tujuan.

Peristiwa itu terjadi, Minggu (21/12/2025). Saat singgah makan di sebuah rumah makan di kawasan ramai dekat Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), tanpa disadari tas milik istrinya tertinggal. Di dalamnya terdapat uang, identitas, serta seluruh dokumen penting keluarga.

Baca Juga: Pemkot Bandung Tegaskan Komitmen Jaga Kebun Binatang sebagai Ruang Hijau Kota

“Kami lagi makan, terus jalan. Pas sadar tas nggak kebawa, kami balik lagi. Tapi tasnya sudah tidak ada,” ujar Muhammad Aljufri saat ditemui di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Jumat (26/12/2025).

Sejak tas itu hilang, keluarga tersebut tidak lagi memiliki modal untuk kembali ke Surabaya. Upaya melapor ke kepolisian belum membuahkan hasil, sementara sisa uang hanyalah kembalian kecil di saku celananya.

Selama hampir lima hari, Muhammad Aljufri, istrinya, dan anak-anaknya, termasuk seorang bayi terpaksa berpindah dari satu masjid ke masjid lain untuk beristirahat. Mereka sempat mendatangi Stasiun Bandung, namun tidak mendapat izin untuk bermalam.

Dalam kondisi lelah dan kebingungan, Aljufri akhirnya mendatangi Polsek Sumur Bandung. Dari sana, ia diarahkan ke Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru di kawasan Asia Afrika. Para petugas kemudian membantu proses administratif dan mengantarkan keluarga ini menuju terminal.

“Alhamdulillah, dari pospam Asia Afrika kami diantar, dibuatkan surat, dan akhirnya diantar ke terminal,” katanya.

Rencana Menempuh Pendidikan

Aljufri mengaku datang ke Bandung untuk melihat langsung lingkungan Pondok Pesantren Darut Tauhid. Ia berencana memindahkan putranya yang kini menempuh pendidikan tahfiz di Jawa Timur, memanfaatkan masa libur sekolah.

“Kami niatnya baik, ingin pindah pondok, cari yang terbaik buat anak,” tuturnya.

Dengan lima anak yang harus ia pikirkan masa depannya, Aljufri kini memilih kembali ke Surabaya. Namun, sebelum pulang, ia berencana singgah ke Tasikmalaya untuk menemui pamannya.

“Yang penting sekarang bisa hubungi keluarga, sudah agak tenang,” ujarnya.

Saat ini ia hanya memiliki fotokopi KTP sebagai identitas. Sementara semua dokumen asli, uang, dan surat-surat penting lainnya masih berada di dalam tas yang hingga kini belum ditemukan.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru