BANDUNG, FOKUSJabar.id: Persoalan sampah masih menjadi tantangan besar bagi Pemerintah Kota Bandung. Dari total timbulan sampah harian yang mencapai sekitar 1.500 ton, kapasitas pengolahan yang ada saat ini baru mampu menangani sekitar 325 ton per hari atau setara 20 persen dari total sampah yang di hasilkan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, dari 1.500 ton per hari, sebanyak 980 ton sampah telah di tangani melalui Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, sementara sisanya masih membutuhkan solusi pengolahan yang berkelanjutan.
“Hari ini, per hari ini, kita sudah bisa mengolah 325 ton sampah per hari. Tapi 325 ton itu masih sedikit sekali, karena baru sekitar 20 persen dari total timbulan sampah baru,”kata Farhan Rabu (24/12/2025).
Baca Juga: Perayaan Natal 2025 di Kota Bandung, Momentum Toleransi dan Kebersamaan
Menurutnya, dari rata-rata timbulan sampah 1.500 ton per hari, masih terdapat sekitar 225 ton sampah yang belum tertangani secara optimal. Sampah tersebut berpotensi menimbulkan penumpukan apabila tidak segera di atasi dengan langkah konkret.
“Sehari-hari rata-rata 1.500 ton sampah. Dari jumlah itu, 980 ton sudah di olah di Sarimukti. Sisanya, sekitar 225 ton lagi, itulah yang sekarang sedang kita cari solusinya supaya tidak menjadi tempat penumpukan-penumpukan,”katanya.
Sebagai upaya jangka menengah dan panjang, Pemkot Bandung terus mendorong pengolahan sampah menjadi produk bernilai guna, seperti kompos dan medium tanam.
Pentingnya Edukasi
Namun demikian, Farhan menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar hasil pengolahan tersebut benar-benar di manfaatkan.
Baca Juga: Sampah jadi Sorotan, Pemkot Bandung Minta Tambahan Anggaran Rp96 M
“Salah satu solusinya adalah menjadikan sampah ini sebagai produk-produk yang berguna. Tapi kita juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana caranya menggunakan medium tanam ini supaya benar-benar bermanfaat,”ucapnya.
Farhan menambahkan, penanganan sampah tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah. Partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah dari sumber, mengurangi timbulan sampah, serta memanfaatkan hasil olahan menjadi kunci utama dalam mengurangi beban pengelolaan sampah di Kota Bandung.
“Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan, persentase pengolahan sampah dapat terus di tingkatkan sehingga persoalan sampah di Kota Bandung dapat di tangani secara berkelanjutan,” pungkasnya.
(Yusuf Mugni)


