BANDUNG, FOKUSJabar.id: Jelang perayaan Natal 2025, gereja-gereja di Kota Bandung memastikan kesiapan ibadah sekaligus memperkuat aspek keamanan dan semangat toleransi antar umat beragama.
Persiapan di lakukan tidak hanya secara fisik, tetapi juga nonfisik, demi menghadirkan perayaan Natal yang aman, khidmat, dan penuh makna bagi masyarakat. Di Gereja Katedral Bandung, berbagai persiapan telah di lakukan secara intensif sejak satu bulan terakhir.
Humas Gereja Katedral Bandung Amanda mengatakan, kesiapan perayaan Natal di gereja tersebut telah mencapai hampir 90 persen.
Baca Juga: Sampah jadi Sorotan, Pemkot Bandung Minta Tambahan Anggaran Rp96 M
“Persiapan sudah hampir rampung, baik di area dalam maupun luar gereja. Saat ini kami tinggal melengkapi fasilitas fisik, terutama tempat duduk umat yang akan di gunakan pada malam Natal dan Hari Raya Natal,”kata Amanda Rabu (24/12/2025).
Selain kesiapan ibadah, aspek keamanan juga menjadi perhatian utama. Amanda menjelaskan, pengamanan di lakukan selama 24 jam penuh sejak 21 Desember hingga 2 Januari, dengan sistem dua shift yang melibatkan tim keamanan internal serta dukungan aparat Pemerintah Kota Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Untuk beberapa tahun terakhir, perayaan Natal di Katedral selalu berjalan aman dan kondusif. Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah dan aparat keamanan. Menjelang malam Natal, pengamanan akan di perkuat dengan personel yang lebih lengkap,” katanya.
Allah Hadir Menyelamatkan Keluarga
Amanda mengungkapkan, perayaan Natal 2025 mengusung tema nasional “Allah Hadir Menyelamatkan Keluarga” yang di tetapkan oleh Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Amanda menilai tema tersebut relevan dengan kondisi sosial saat ini.
“Tema ini mengingatkan bahwa Natal adalah momentum rekonsiliasi dan pemulihan relasi dalam keluarga,” ucapnya.
Pihaknya juga mengimbau umat agar merayakan Natal bersama keluarga sebagai wujud penghayatan terhadap tema tersebut.
Selain kesiapan ibadah dan keamanan, perayaan Natal di Bandung juga menjadi simbol kuatnya toleransi antarumat beragama. Amanda menegaskan, Gereja Katedral Bandung selalu terbuka bagi masyarakat umum.
“Gereja ini bukan hanya milik umat Katolik, tetapi juga milik warga Kota Bandung. Siapa pun boleh datang dan menikmati suasana Natal,”ungkapnya.
Kesiapan serupa di sampaikan Pendeta Ketua Majelis Jemaat Gereja Bethel Bandung, Pendeta Marthina Nanlohy Latupeirissa. Ia mengatakan seluruh rangkaian ibadah Natal 2025 telah di persiapkan secara matang.
Baca Juga: Angkot Libur 2 Hari, Pemkot Bandung Pusing untuk Kompensasi
“Ibadah malam Natal akan di laksanakan pada 24 Desember, ibadah Natal pada 25 Desember, dan Natal kedua pada 26 Desember. Pada Natal kedua juga akan di lakukan baptisan kudus serta perayaan Natal jemaat,”kata Marthina.
Aman dan Kondusif
Tema Natal yang di usung GPIB Jemaat Bethel Bandung selaras dengan tema nasional, yang di ambil dari Injil Matius 1 ayat 21–24. Dari sisi keamanan, Pendeta Marthina bersyukur karena pelaksanaan ibadah Natal di gerejanya selama ini selalu berjalan aman dan kondusif.
“Pengamanan di lakukan bersama pihak gereja dan instansi terkait. Puji Tuhan, selama ini semua berjalan lancar,” katanya.
Menurutnya, jemaat Gereja Bethel Bandung aktif melibatkan warga sekitar dalam berbagai kegiatan gereja.
“Kami melibatkan RT, RW, hingga ibu-ibu PKK. Ini menjadi ruang kebersamaan yang memperkuat toleransi,” ucapnya.
Ia berharap perayaan Natal 2025 dapat menjadi momen sukacita dan kedamaian, tidak hanya bagi umat Kristiani, tetapi juga seluruh warga Kota Bandung.
(Yusuf Mugni)


