TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya terus memperluas jangkauan penanganan HIV/AIDS melalui program screening massal kepada kelompok masyarakat yang dinilai memiliki risiko tinggi terpapar virus tersebut.
Hingga pertengahan Desember 2025, lebih dari 21 ribu warga telah menjalani pemeriksaan dini. Upaya ini dilakukan untuk menekan potensi penularan HIV/AIDS yang masih menjadi isu kesehatan serius di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: GOW Kota Tasikmalaya Meriahkan Hari Ibu dengan Peragaan Kebaya dan Aksi Penuh Keberkahan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr. Asep Hendra, mengatakan pihaknya berkomitmen menjaga laju penularan HIV/AIDS dengan menyasar kelompok rentan secara aktif.
“Petugas kesehatan terus bergerak menyambangi kelompok-kelompok yang berisiko. Tujuannya jelas: memutus dan mengendalikan penularan HIV/AIDS di masyarakat,” ujar dr. Asep Hendra saat ditemui di kantornya, Selasa (23/12/2025).
140 Orang Positif HIV/AIDS, Screening Diperluas, Edukasi Diperkuat
Tak hanya melalui pemeriksaan, Dinkes juga memperkuat edukasi dan penyuluhan ke sekolah, kampus, lingkungan masyarakat, dan keluarga. Langkah ini diambil agar masyarakat semakin sadar pentingnya deteksi dini.
“Screening bukan satu-satunya. Kami terus memberikan sosialisasi agar masyarakat tidak takut dan mau memeriksakan diri lebih awal,” jelasnya.
Dari 21 ribu warga yang sudah mengikuti screening, sekitar 140 orang terindikasi positif. Mereka langsung mendapatkan terapi obat anti-retroviral (ARV) secara gratis untuk dikonsumsi seumur hidup.
“Penderita yang rutin meminum ARV terbukti mampu mempertahankan kualitas hidupnya. Sistem imunnya tetap terjaga, sehingga bisa beraktivitas normal,” kata dr. Asep.
Kelompok Rentan Jadi Prioritas
Menurutnya, fokus utama Dinkes bukan sekadar menghitung jumlah kasus, tetapi memperkuat langkah promotif dan preventif pada kelompok berisiko tinggi.
“Ibu hamil, ibu rumah tangga, wanita usia subur, laki-laki yang sering bepergian ke luar kota, hingga calon pengantin, mereka kami masukkan ke kategori rentan,” ungkapnya.
Fasilitas Pemeriksaan Semakin Mudah
Saat ini, 4 rumah sakit dan 6 puskesmas telah ditetapkan sebagai fasilitas layanan pemeriksaan sekaligus pendampingan pengobatan HIV/AIDS. Sementara itu, 22 puskesmas di Kota Tasikmalaya siap melayani screening HIV secara gratis.
Dr. Asep memastikan kerahasiaan data pasien terjamin sepenuhnya.
“Masyarakat tidak perlu takut. Identitas pasien dijaga ketat dan tidak akan dibuka kepada siapa pun,” tegasnya.
(Seda)


