TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Kota Tasikmalaya mencatat momentum penting bagi penguatan toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Bertempat di Hotel City, Jalan Sukalaya, kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tasikmalaya periode 2025–2030 resmi dilantik dalam sebuah seremoni khidmat dan penuh semangat kebersamaan, Senin (22/12/2025).
Mengusung tema “Menjaga Stabilitas Daerah dalam Bingkai Kebinekaan”, agenda ini menegaskan kembali komitmen pemerintah, tokoh agama, serta masyarakat untuk mewujudkan visi besar Kota Tasikmalaya sebagai Kota Religius dan Kota Toleran.
Baca Juga: Atmosfer Memanas di Dadaha Tasikmalaya! Puluhan Tim Voli Berebut Tahta Jabar XI Cup 2025
Langkah Kota Menuju Toleransi yang Terukur
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyampaikan arah pembangunan kota yang menempatkan moderasi beragama sebagai pondasi utama. Ia menekankan bahwa toleransi bukan sekadar slogan, tetapi harus diwujudkan melalui indikator yang jelas dan bisa dievaluasi.
Viman menjelaskan tiga pilar utama pembangunan religius di Tasikmalaya:
- Penyelesaian Potensi Konflik
Mengukur kecepatan dan ketepatan penanganan gesekan antarumat, termasuk dukungan anggaran yang memadai. - Pembinaan Berkelanjutan
Menilai keberhasilan program pembinaan kerukunan hingga tingkat akar rumput. - Indeks Kerukunan
Menjadi output final dan cermin nyata bahwa Tasikmalaya aman dan nyaman bagi seluruh pemeluk agama.
“Kota Tasikmalaya adalah kota yang toleran. Pemerintah, organisasi, hingga individu harus saling terkoneksi dalam bingkai toleransi,” tegas Viman.
Makna ‘SANTUN’: Filosofi Kerja FKUB yang Baru
Dalam momen ini, Viman juga mengaitkannya dengan peringatan Hari SANTUN Nasional ke-24. Ia memperkenalkan akronim SANTUN sebagai pedoman kerja FKUB ke depan:
- S – Selalu ada FKUB di tengah masyarakat
- A – Always (Selalu) berempati
- N – Nyaman bagi seluruh warga Tasikmalaya
- T – Tulus memikirkan sesama
- U – Unggul sebagai “Kota Mutiara”
- N – Naikkan martabat bersama
Semangat ini, kata Viman, selaras dengan pesan Presiden Prabowo Subianto tentang pentingnya bekerja dari hati demi kepentingan rakyat.
FKUB Siap Jadi Jembatan Kokoh Kerukunan
Ketua FKUB Kota Tasikmalaya periode 2025–2030, H. Abun Sulaeman, S.Ag., menyampaikan rasa syukur dan kesiapan untuk mengemban amanah besar ini. Ia menegaskan bahwa FKUB tidak boleh hanya hadir saat konflik terjadi.
“Tugas kami adalah menjadi jembatan kuat antarumat. Kami akan fokus pada deteksi dini potensi konflik dan membangun pemahaman saling menghargai sejak dini melalui literasi keberagaman,” kata Abun.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya serta perwakilan Polres Tasikmalaya Kota hadir dalam pelantikan ini. Pihak kepolisian menegaskan stabilitas keamanan sangat terpengaruh dari komunikasi yang cair antara tokoh agama dan aparat.
Dalam rapat koordinasi, telah menyepakati sejumlah program prioritas, di antaranya:
- Pelatihan Moderasi Beragama untuk generasi muda
- Peningkatan Literasi Keberagaman di sekolah dan komunitas
- Wadah dialog rutin antara pemerintah dan tokoh lintas agama
Dengan pelantikan kepengurusan baru ini, harapan besar bergantung pada FKUB untuk membawa Tasikmalaya kembali bersinar sebagai “Mutiara dari Timur” sebuah kota yang maju secara fisik, sekaligus damai, religius, dan harmonis dalam keberagaman.
(Abdul)


