spot_img
Senin 22 Desember 2025
spot_img

Libur Nataru, Pemkot Bandung Fokus Benahi 17 Ruas Jalan Padat Wisatawan

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan langkah khusus untuk menghadapi lonjakan mobilitas warga dan wisatawan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian ekstra pada 17 ruas jalan yang diprediksi menjadi titik paling padat saat libur panjang.

Farhan menegaskan bahwa penanganan Nataru tidak hanya fokus pada pengaturan lalu lintas. Pemkot Bandung juga memperkuat aspek kenyamanan dan estetika kota agar wisatawan maupun warga tetap merasa aman dan betah berada di Bandung.

Baca Juga: Wings Air Resmi Terbang Semarang–Bandung, Konektivitas Udara Bandung Makin Kuat

“Di 17 ruas jalan yang paling padat dan tinggi kunjungannya, terutama oleh wisatawan, kami berikan perhatian lebih. Ini bagian dari upaya beautifikasi Kota Bandung,” ujar Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (22/12/2025).

Ia menjelaskan, ada empat aspek utama yang menjadi prioritas selama masa libur Nataru: kebersihan lingkungan, kondisi infrastruktur jalan, penerangan dan pengendalian lalu lintas, serta keindahan kota. Elemen tersebut meliputi perawatan taman, pepohonan, hingga pemeliharaan fasilitas publik.

“Yang paling penting tetap keamanan dan kenyamanan masyarakat,” tegasnya.

Untuk mendukung hal tersebut, Pemkot Bandung menyiapkan penjagaan khusus pada beberapa titik strategis. Farhan mengakui bahwa aktivitas masyarakat dan volume kendaraan meningkat cukup signifikan menjelang libur panjang.

“Pengamanan ekstra, petugas kebersihan ekstra, semuanya ekstra. Sejak Jumat malam saya keliling, dan terlihat jalan-jalan sangat ramai,” ungkapnya.

Peningkatan Kunjungan Wisatawan

Farhan memperkirakan jumlah wisatawan yang datang ke Bandung dalam dua bulan terakhir mencapai sekitar satu juta orang per bulan. Angka ini dinilai meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

“Kelihatannya naik dibanding tahun lalu,” ujarnya.

Untuk mengukur dampak ekonomi dari peningkatan aktivitas tersebut, Pemkot Bandung bersama Badan Pusat Statistik (BPS) akan melakukan penghitungan ulang pada akhir Desember. Evaluasi ini mencakup efek berbagai event dan kebijakan, termasuk dibukanya kembali Bandung sebagai destinasi wisata utama.

“Nanti bersama BPS kita hitung ulang dampak ekonomi dari berbagai event dan peningkatan wisatawan. Karena setiap kenaikan kunjungan pasti ada konsekuensi yang harus dipikul,” tutupnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru