spot_img
Sabtu 20 Desember 2025
spot_img

Pimpin Silaturahmi Partai Berkarya Sumut, Mayjen TNI (Purn) A. Daniel Chardin Bahas Pertanian

Medan, FOKUSJabar.id: Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Berkarya Sumatera Utara (Sumut), Mayjen TNI (Purn) A.Daniel Chardin, SE.,M.Si., menyampaikan bahwa pengembangan budi daya pertanian di Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Suharto, banyak di tiru negara lain.

Selain itu, jadi inspirasi bagi negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia serta yang lainnya. Dan mereka sekarang, kata Daniel, lebih maju daripada Indonesia.

“Tidak hanya itu, wacana kedepan adalah saling penguatan dalam bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar sumber daya manusia (SDM) kuat dan maju,” ungkap A. Daniel Chardin, pada acara silaturahmi dan temu kader di The Green Driving Range, Jalan Gaperta X Medan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: DPW Partai Berkarya Sumut Berikan Bantuan Untuk Korban Banjir di Langkat dan Kota Binjai

Pada acara tersebut A. Daniel Chardin di dampingi Sekretaris DPW Berkarya Sumut, Bambang Muliadi dan jajaran Pengurus lainnya.

Saat memberi arahan kepada kader Partai Berkarya, Achmad Daniel Chardin mengungkapkan, terkait perkembangan isu perpolitikan, pendidikan dan pertanian.

“Kita harus bersatu dalam mengembangkan visi misi Berkarya, amanah rakyat harus kita sematkan sebagai garis terdepan dalam menjalankan dan membawa Berkarya sebagai partai politik (Parpol) di Sumut,”jelasnya.

Daniel juga memaparkan, bahwa strategi kedepan, Partai Berkarya pada dasarnya harus mensejahterakan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dan pengembangan dalam sektor pertanian.

“Ajang silaturahmi ini sebagai konsolidasi dan strategi capaian kedepan agar Berkarya Sumut di pandang sebagai bagian dari aspirasi rakyat dalam mensejahterakan dan mencerdaskan generasi bangsa,” tuturnya.

Tujuannya yaitu, lanjut Daniel, untuk melahirkan, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kapabilitas.

“Dan penguatan ini memang di rasa sangat perlu. Guna menyatupadukan segala visi misi Partai Berkarya supaya di terima menjadi bagian dari rakyat itu sendiri,” tegasnya.

Pemerintah Harus Hadir

Mantan Pangdam I Bukit Barisan ini juga berharap, supaya Pemerintah bisa hadir serta mensubsidi harga beras, supaya stabilitasnya terjaga dan tidak berfluktuasi signifikan.

“Fluktuasi harga beras memiliki signifikan yang besar karena beras merupakan makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia. Fluktuasi harga ini berdampak kepada pedagang dan petani,” ujarnya.

Bagi pedagang, Daniel melanjutkan, bahwa fluktuasi harga dapat berpotensi keuntungan lebih besar saat naik. Namun, resiko penurunan volume penjualan merugikan saat harga turun.

“Bagi petani, harga yang tidak stabil, terutama saat panen raya dapat mengancam kesejahteraan mereka. Jadi subsidi pemerintah diharapkap saat harga turun. Dan pemerintah harus memberi subsidi dengan membeli harga sesuai harga standart, agar petani tidak mengalami kerugian,” jelasnya.

Daniel juga mengatakan, bahwa intinya yang di subsidi adalah saat pembelian hasil panen, dengan harga standard yang menguntungkan petani saat panen. Sehingga daya beli jadi meningkat dan mampu menghadapi harga pasar.

Baca Juga: BNPB Sebut Bencana Sumatera Renggut 916 Nyawa hingga 7/12/2025

“Daripada subsidi di hulu yaitu berupa pupuk, bibit dan lainnya. Tapi dalam pelaksanaannya banyak yang tidak sampai ke petani, bahkan hilang di pasaran, walaupun ada namun harganya tinggi. Sehingga memberatkan petani,” tegasnya.

Kalau subsidi dari hilir, Daniel menambahkan, tentu akan adanya jaminan harga jual saat panen, sehingga membuat kemampuan atau daya beli petani meningkat. Juga lebih siap dalam menghadapi harga pasar untuk kebutuhan pertanian.

Disparitas harga subsidi dan non subsidi terhadap komoditi pertanian, membuat para spekulan berlaku curang. Sementara yang berdubsidi justru hilang di pasaran hingga tidak sampai ke petani.

“Dengan tidak ada di pasaran, maka berubah menjadi komoditi non subsidi dengan harga yang tinggi di luar kemampuan beli petani. Sementara saat panen tidak ada jaminan harga standard, sehingga semakin memperburuk daya beli petani,” pungkasnya.

(Yud’s)

spot_img

Berita Terbaru