GARUT,FOKUSJabar.id: Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menegaskan bahwa konsumsi rumah tangga menjadi pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Menurutnya, ada tiga faktor utama yang menggerakkan ekonomi Garut, yaitu belanja pemerintah, investasi, dan konsumsi rumah tangga. Namun karena belanja pemerintah memiliki keterbatasan, optimalisasi dua sektor lainnya dianggap sangat mendesak.
Dalam kesempatan tersebut, Syakur juga membawa kabar baik terkait masuknya investasi asing ke Kabupaten Garut. Setelah sempat terhambat, kini dua perusahaan besar dari Taiwan dan Korea dipastikan siap menanamkan modal.
Baca Juga: PWRI Garut Gelar Muscab VIII, Dorong Peran Purnabakti dalam Pembangunan Daerah
“Alhamdulillah, saya bertemu dengan satu perusahaan Taiwan dan satu perusahaan Korea. Mereka akan berinvestasi sekitar Rp350 miliar di Kabupaten Garut. Ini energi baru untuk pembangunan kita,” ungkapnya saat menghadiri Kickoff Budget Bank BIJ Tahun 2026 di Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Jumat (19/12/2025).
Meski konsumsi rumah tangga saat ini menjadi penyumbang ekonomi terbesar, Syakur melihat masih banyak aktivitas ekonomi masyarakat yang belum tercatat secara formal. Rendahnya literasi keuangan dan minimnya digitalisasi di tingkat akar rumput menjadi salah satu penyebabnya.
Ia memberi contoh para ibu rumah tangga yang sebenarnya produktif membuat berbagai jenis produk, namun belum memiliki standar harga maupun sistem penjualan yang terstruktur.
“Padahal mereka produktif. Ketika produk itu dijual dan terjadi transaksi, barulah tercatat sebagai aktivitas ekonomi. Tantangannya adalah bagaimana mengubah aktivitas rumahan ini menjadi kegiatan ekonomi yang terdata,” jelas Syakur.
Dorongan untuk Lembaga Keuangan
Sebagai upaya meningkatkan produktivitas rumah tangga, Bupati Syakur mendorong peran lebih aktif lembaga keuangan. Ia meminta adanya stimulus serta akses pembiayaan yang lebih mudah agar masyarakat kecil dapat mengembangkan potensi ekonomi mereka.
“Di pikiran saya, bagaimana setiap rumah bisa lebih produktif. Caranya adalah memberikan stimulus, salah satunya melalui akses finansial yang lebih mudah,” tegasnya.
(Y.A. Supianto)


