GARUT, FOKUSJabar.id: Bupati Garut Jawa Barat (Jabar), Abdusy Syakur Amin menegaskan komitmennya dalam memastikan kelancaran arus lalu lintas menjelang masa libur panjang.
Langkah strategis tersebut telah disiapkan. Mulai dari perbaikan infrastruktur jalan hingga penanganan titik-titik kemacetan akibat aktivitas pasar tumpah.
BACA JUGA:
Amankan Nataru, 1.580 Personel Gabungan di Garut Diterjunkan
Bupati Garut mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah diterjunkan untuk melakukan pemeliharaan jalan secara intensif.
Fokus utama adalah menutup lubang dan melakukan pelapisan ulang di jalur-jalur utama guna meminimalisir hambatan dan risiko kecelakaan.
“Kami sudah tugaskan PUPR untuk melakukan penyisiran dan pelapisan di jalan-jalan yang bolong. Ini penting agar potensi kepadatan dan kecelakaan lalu lintas dapat kita tekan sekecil mungkin,” kata Abdusy Syakur Amin.
Terkait kemacetan di area pasar tumpah, khususnya di wilayah Lewo Kecamatan Malangbong, Bupati menjelaskan adanya skema bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Bantuan tersebut diberikan sebagai kompensasi bagi pelaku transportasi lokal. Seperti kusir Andong dan ojek agar bersedia tidak beroperasi selama masa puncak liburan.
BACA JUGA:
Jelang Nataru, Dishub Garut Antisipasi Kemacetan di Kota dan Jalur Wisata
Target operasionalnya adalah penghentian aktivitas sementara yang dijadwalkan berlangsung selama empat hari. Yakni dari tanggal 25 hingga 30 Desember.
Tujuannya untuk memastikan jalur utama tetap bersih dari hambatan parkir atau aktivitas pedagang yang memakan bahu jalan.
Mengenai jalur menuju destinasi wisata seperti Darajat dan Papandayan, Bupati mengakui adanya tantangan besar terkait geometri jalan yang terjal dan sempit.
Menanggapi usulan masyarakat, pihaknya tengah mengkaji kemungkinan larangan bagi bus atau kendaraan besar menuju area puncak.
BACA JUGA:
Transformasi Besar Bapenda Garut, Semua Pajak Masuk Satu Aplikasi Terintegrasi
“Ada aspirasi terkait rekayasa lalu lintas agar mobil besar tidak masuk ke atas. Kami akan kaji lebih lanjut bersama Polres. Termasuk rencana penyediaan stasiun penyangga bagi wisatawan,” ungkap Syakur.
Ditengah persiapan tersebut, Bupati optimistis pariwisata Kabupaten Garut akan mengalami lonjakan signifikan.
Berdasarkan laporan awal, tingkat keterisian hotel dan tempat wisata di beberapa titik sudah menyentuh angka 80 persen.
Hal ini selaras dengan tren kenaikan pergerakan wisatawan nasional yang diprediksi meningkat sekitar 7,3 persen.
(Y.A. Supianto)


