spot_img
Jumat 19 Desember 2025
spot_img

Wabup Garut: Anggap Alam Sebagai “Ibu”

GARUT, FOKUSJabar.id: Wabup Garut Jawa Barat (Jabar), Putri Karlina mengeluarkan peringatan keras sekaligus ajakan menyentuh bagi seluruh elemen masyarakat terkait kondisi lingkungan saat ini.

Alam harus dipandang sebagai sosok “Indung” atau Ibu yang wajib disayang dan dilindungi.

BACA JUGA:

Putri Karlina Ajak Pemuda Garut Pulang Kampung dan Berkontribusi untuk Daerah

Menurut Wabup Garut, kerusakan alam bukan lagi isu yang bisa dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, Dia menginstruksikan masyarakat untuk segera kembali ke gerakan peduli lingkungan secara masif.

“Lingkungan kita sudah tidak bisa dipakai main-main. Harus serius. Kita harus menganggap alam kita sebagai ibu yang harus disayang,” kata Putri Karlina saat menghadiri aksi penanaman pohon  Gabungan Organisasi Wanita (GOW) di Perkebunan Teh PTP Nusantara I Dayeuhmanggung, Kamis (18/12/2025) kemarin.

BACA JUGA:

Dari Garut ke Negeri Sakura, Kerja Sama Internasional Buka Jalan Tenaga Terampil

Putri menambahkan, melestarikan alam adalah tanggung jawab kolektif. Baginya, aksi GOW merupakan contoh nyata bagaimana nilai-nilai kasih sayang seorang ibu diimplementasikan dalam menjaga bumi agar tetap bisa dipijak oleh generasi mendatang.

Ketua GOW Kabupaten Garut, Diana Ratna Inten menyatakan, aksi penanaman 1.000 bibit pohon kayu keras ini adalah bentuk bakti perempuan Garut kepada negeri.

BACA JUGA:

Strategi Disnakertrans Garut Perkuat Kesejahteraan Pekerja

Tak ingin berhenti pada seremonial, Diana membeberkan program jangka panjang GOW.

Pihaknya berencana membangun green house khusus pohon kayu keras. Selain itu, dalam kaderisasi lingkungan, akan melibatkan anak-anak sekolah serta siswa SLB untuk melakukan penanaman di area rawan longsor dan bantaran sungai.

Manajer PTPN I Dayeuhmanggung, Adi Sukmawadi mendukung penuh visi Wabup Garut.

Pihaknya telah mewajibkan petani penggarap untuk menanam pohon keras dengan pola 5×5 sebagai bagian dari program recovery aset dan pencegahan alih fungsi lahan.

Ketua Panitia, Rita Sulastri Anwar optimisme bahwa kegiatan ini adalah “investasi oksigen.”

BACA JUGA:

Wabup Garut Tegaskan APBD Bukan Segalanya, ASN Diminta Ubah Mindset

“Setiap bibit adalah amal jariyah dan warisan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di Garut,” singkat Rita.

Acara ini menjadi momentum bersatunya berbagai organisasi wanita di bawah payung GOW, BPBD, Perhutani dan pemerintah setempat untuk memastikan “Ibu Pertiwi” di wilayah Garut tetap lestari dan hijau.

(Y.A. Supianto)

spot_img

Berita Terbaru