spot_img
Jumat 19 Desember 2025
spot_img

Diskop UKM: Digitalisasi UMKM Garut Melesat 632 Persen

GARUT, FOKUSJabar.id: Menutup tahun 2025, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Garut mencatatkan rapor positif dalam upaya penguatan ekonomi kerakyatan.

Sektor UMKM di wilayah Garut mengalami lonjakan signifikan. Terutama dalam aspek digitalisasi dan akses permodalan.

BACA JUGA:

Pemkab Garut Bidik 2027 sebagai Tahun Penurunan Pengangguran, Investasi Jadi Kunci

Kepala Diskop UKM Garut, Hendra S. Gumilang mengungkapkan, sepanjang tahun 2025 pihaknya sukses memfasilitasi 443 Usaha Mikro untuk masuk ke dalam ekosistem digital.

Angka tersebut mencakup digitalisasi keuangan, pemasaran hingga aktivasi media sosial.

“Jika dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencapai 70 unit usaha, capaian tahun ini melesat tajam sebesar 632 persen. Ini adalah hasil kolaborasi intensif Pemkab Garut, Pemprov Jabar dan dukungan pemerintah pusat melalui program gemuk.id,” kata Hendra kepada FOKUSJabar, Jumat (19/12/2025).

Modernisasi Koperasi dan Penguatan Kelembagaan

Selain UMKM, sektor koperasi menjadi fokus utama transformasi. Hendra menjelaskan, strategi Diskop dan UKM berpusat pada penguatan tata kelola melalui pemaksaan rutin Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan peningkatan kapasitas pengurus melalui pelatihan akuntansi sederhana.

diskop ukm fokusjabar.id
Kegiatan Diskop UKM Kabupaten Garut dalam pembinaan Koperasi dan UKM

“Kami ingin koperasi tidak hanya sekadar nama. Tapi menjadi penopang permodalan yang sehat dan akuntabel bagi anggotanya. Oleh karena itu, digitalisasi pencatatan keuangan dan sistem keanggotaan mulai kami wajibkan agar manajemen lebih transparan,” ungkap Hendra.

BACA JUGA:

Produk Lokal Garut Makin Percaya Diri, Aprindo Siap Buka Akses Pasar

Pihaknya juga menerapkan sistem insentif dan evaluasi. Koperasi yang dinilai sehat secara kelembagaan akan mendapatkan prioritas akses modal dan pelatihan lanjutan, sementara koperasi yang tidak aktif diberikan pendampingan intensif atau penataan ulang.

Disisi permodalan, data Diskop dan UKM menunjukkan dinamika yang menggembirakan. Sepanjang Januari hingga Desember 2025, total realisasi akad Kredit Usaha Rakyat (KUR) menembus angka Rp1,7 triliun dengan total 58.714 debitur.

Sektor perdagangan besar dan eceran menjadi penyerap modal terbesar dengan nilai akad mencapai Rp808,49 milyar.

Selanjutnya sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan yang menyerap Rp490,17 milyar.

“Sektor industri pengolahan. Termasuk produk unggulan seperti Kulit Sukaregang dan Batik Garutan juga menunjukkan kontribusi signifikan dengan realisasi Rp176,52 milyar. Ini membuktikan bahwa pelaku usaha kriya kita semakin berani melakukan inovasi produk,” jelas Hendra.

Meski mencatatkan angka pertumbuhan yang impresif, Hendra memberikan catatan khusus terkait tingginya rasio outstanding kredit yang mencapai 82 persen dari total nilai akad.

BACA JUGA:

Putri Karlina Ajak Pemuda Garut Pulang Kampung dan Berkontribusi untuk Daerah

“Tantangan ke depan adalah penguatan literasi keuangan. Kami tidak ingin pelaku UMKM hanya bisa mengakses modal. Tapi juga harus mampu mengelolanya secara produktif. Hal itu untuk meningkatkan standar produk mereka hingga siap ekspor,” pungkasnya.

Dengan realisasi penyaluran modal yang stabil melalui BRI, Bank Mandiri hingga bank bjb, Pemkab Garut optimis ekonomi lokal akan semakin tangguh menghadapi fluktuasi pasar.

(Y.A. Supianto)

spot_img

Berita Terbaru