spot_img
Kamis 18 Desember 2025
spot_img

Teras Cihampelas Kian Terabaikan, Ini Kata Warga dan Pedagang

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kawasan Teras Cihampelas yang dulu dikenal sebagai salah satu ikon wisata Kota Bandung, kini mulai kehilangan pesonanya.

Ruang publik yang sempat menjadi kebanggaan warga tersebut terlihat tidak terurus. Sejumlah fasilitas rusak, minim aktivitas pengunjung serta lemahnya pengawasan keamanan.

BACA JUGA:

Jelang Puncak Musim Hujan, BPBD Kota Bandung Ajak Warga Selalu Siaga

Pantauan di lokasi menunjukkan banyak fasilitas umum mengalami kerusakan. Coretan vandalisme tampak di berbagai sudut. Mulai dari tempat duduk, dinding hingga area tangga yang kondisinya membahayakan pengunjung.

Kondisi tersebut berdampak langsung pada menurunnya minat masyarakat untuk datang ke Teras Cihampelas.

Salah seorang pengunjung asal Garut, Cecep mengaku, Teras Cihampelas sudah tidak lagi menjadi primadona seperti beberapa tahun lalu.

“Sekarang stagnan ya pengunjungnya. Paling juga anak-anak sekolah. Teras Cihampelas bukan primadona lagi,” kata Cecep di lokasi, Kamis (18/12/2025).

Selain sepi, faktor keamanan juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Kerusakan pada tangga dan minimnya aktivitas membuat pengunjung merasa waswas. Terutama saat malam hari.

BACA JUGA:

Aksi Tak Pantas Sepasang Remaja di Teras Cihampelas, Satpol PP Perketat Patroli

“Takut juga kalau ada apa-apa, misalnya jatuh. Apalagi malam, kesannya serem,” katanya.

Cecep menilai perlu ada langkah serius dari Pemerintah Kota Bandung untuk menghidupkan kembali kawasan tersebut. Baik melalui renovasi fisik maupun penataan ulang konsep.

“Ini kan dulu ikon Kota Bandung. Sayang kalau dibiarkan padam. Kalau direnovasi dan ditata ulang, pasti lebih baik,” ucapnya.

Cecep mengungkapkan, sepinya pengunjung turut berdampak pada roda perekonomian. Pasalnya, hampir tidak terlihat pedagang yang berjualan di kawasan Teras Cihampelas akibat minimnya keramaian.

“Nggak ada yang jualan di sini. Karena pengunjungnya juga kurang,” ungkapnya.

Seorang pedagang, Linda (52) menyoroti persoalan lemahnya pengawasan. Da menyebut, kawasan Teras Cihampelas kerap disalahgunakan untuk aktivitas yang tidak semestinya.

“Tempat ini banyak dipakai untuk hal-hal yang nggak benar. Ada anak-anak sekolah nongkrong saat jam pelajaran. Ada juga yang mabuk. Bahkan pernah terjadi kejadian yang nggak diinginkan,” ungkap Linda.

Menurutnya, keberadaan aparat keamanan belum dirasakan optimal. Meski sesekali terlihat patroli Satpol PP, pengawasan dinilai belum berjalan rutin dan menyeluruh.

“Satpol PP memang ada, tapi pengawasannya saya rasa belum maksimal,” katanya.

BACA JUGA:

Atalia Praratya dan Ridwan Kamil Absen di Sidang Perdana

Linda berharap, pemerintah tidak hanya fokus pada perbaikan tampilan luar. Namun juga memperbaiki kerusakan struktural dan meningkatkan keamanan.

“Keamanan itu yang paling utama. Renovasi juga perlu, tapi jangan cuma pengecatan. Banyak bagian yang bocor dan rusak. Itu yang harus dibereskan dulu,” jelasnya.

Sebagai pedagang yang pernah terlibat dalam aktivitas di Teras Cihampelas, Linda berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret.

“Saya harap, pemerintah segera mengambil langkah konkret agar Teras Cihampelas kembali hidup sebagai ruang publik yang aman, nyaman dan layak dikunjungi,” ucapnya.

(Yusuf Mugni)

spot_img

Berita Terbaru