spot_img
Selasa 16 Desember 2025
spot_img

Tingkatkan Mutu Pendidikan Nonformal, PKBM Sangkanhurip Bekali Tutor Lewat Workshop

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sangkanhurip, Kabupaten Bandung, menggelar Workshop Pengelolaan Pembelajaran Program Kesetaraan Tahun 2025 sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan nonformal. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kantor PKBM Sangkanhurip, Jalan Bumi Sukagalih Permai No. 76, Desa Sangkanhurip, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Workshop ini dihadiri oleh Pembina Yayasan Dra. Nuraisyah, Ketua PKBM Sangkanhurip H. Subur Binyati, SE, Penilik Kecamatan Katapang Euis Nurjanah, M.M.Pd., Ketua Pelaksana Tiffany Estherlita, S.Pd., serta seluruh tutor program kesetaraan Paket A, Paket B, dan Paket C. Kehadiran para tutor mencerminkan komitmen PKBM Sangkanhurip dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi masyarakat.

Ketua PKBM Sangkanhurip, H. Subur Binyati, SE, dalam sambutannya menegaskan bahwa workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat kualitas pembelajaran. Ia menilai peran tutor sangat strategis dalam menentukan keberhasilan program kesetaraan, sehingga perlu terus dibekali dengan kompetensi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik warga belajar.

“Workshop ini kami selenggarakan untuk meningkatkan kompetensi tutor, khususnya dalam mengelola pembelajaran yang efektif, humanis, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik dewasa,” ujarnya, Selasa (16/12/2025)

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman di bidang pendidikan, yakni Dr. Ansori, M.Pd. dan Dinno Mulyono, M.Pd. Keduanya memaparkan materi yang berfokus pada penguatan kapasitas tutor dalam mengelola pembelajaran program kesetaraan secara profesional dan berorientasi pada hasil belajar.

Pentingnya Perencanaan Pembelajaran Sistematis

Dr. Ansori, M.Pd. menyampaikan materi tentang pengelolaan pembelajaran program kesetaraan. Ia menekankan pentingnya perencanaan pembelajaran yang sistematis, mulai dari perumusan tujuan, pemilihan metode pembelajaran, hingga evaluasi hasil belajar. Selain itu, ia juga mengulas strategi pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) agar kompetensi warga belajar dapat tercapai secara optimal.

“Pengelolaan pembelajaran yang baik akan membantu tutor memahami capaian belajar warga belajar. Sehingga proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan mereka,” jelasnya.

Sementara itu, Dinno Mulyono, M.Pd. memaparkan materi mengenai pendekatan andragogi dalam pembelajaran kesetaraan. Menurutnya, warga belajar memiliki latar belakang dan pengalaman hidup yang beragam. Sehingga pendekatan pembelajaran harus menempatkan peserta sebagai subjek utama dalam proses belajar.

“Dalam pendekatan andragogi, tutor berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran harus kontekstual, partisipatif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari warga belajar,” ungkap Dinno.

Ia juga mendorong para tutor untuk lebih kreatif dan adaptif dalam menerapkan metode. Serta memanfaatkan media pembelajaran agar proses belajar menjadi lebih menarik dan bermakna.

Workshop berlangsung secara interaktif melalui diskusi, tanya jawab, serta berbagi pengalaman antar tutor. Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan karena materi yang disampaikan dinilai selaras dengan tantangan pembelajaran di lapangan.

Melalui workshop ini, PKBM Sangkanhurip berharap para tutor mampu mengimplementasikan hasil kegiatan dalam proses pembelajaran sehari-hari. Sehingga kualitas program kesetaraan terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi peningkatan kompetensi serta kesejahteraan warga belajar di Kabupaten Bandung.

spot_img

Berita Terbaru